JAKARTA, COBISNIS.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan telah mengajukan permintaan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Permintaan ini muncul karena kuota FLPP tahun 2024 yang sebanyak 166.000 unit rumah subsidi diperkirakan akan habis pada September mendatang.
Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2023 yang mencapai 229.000 unit rumah subsidi.
Basuki menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan situasi ini dan meminta tambahan kuota FLPP agar program rumah subsidi dapat terus berjalan.
Ia juga menambahkan bahwa kuota FLPP untuk tahun 2025 akan disesuaikan dengan program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Real Estat Indonesia (REI) juga telah meminta agar kuota FLPP tahun 2024 ditingkatkan menjadi 250.000 unit rumah subsidi.
Ketua Umum REI, Joko Suranto, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi XI DPR RI, menyatakan bahwa peningkatan kuota ini diperlukan untuk mengatasi angka backlog perumahan yang mencapai 10 juta rumah tangga.
Joko mengungkapkan bahwa setiap tahun kebutuhan rumah meningkat sekitar 600.000 hingga 800.000 unit, namun yang bisa direalisasikan hanya sekitar 400.000 hingga 450.000 unit.
Akibatnya, backlog perumahan terus bertambah setiap tahun. FLPP dianggap sebagai program yang efektif untuk menyalurkan pembiayaan perumahan rakyat.
Dengan demikian, penambahan kuota FLPP menjadi sangat krusial untuk mendukung program rumah subsidi dan mengurangi backlog perumahan yang terus meningkat.







