JAKARTA,Cobisnis.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan potensi migas Indonesia terutama gas masih menarik. Dari 128 cekungan yang dimiliki Indonesia, 68 di antaranya belum dilakukan pemboran.
Saat ini, terdapat 172 wilayah kerja (WK) migas di mana 98 merupakan WK produksi dan 74 WK eksplorasi, 30.000 sumur dan 832 field/struktur.
“Angka-angka ini diharapkan bisa memberi motivasi bagi investor untuk mencari lebih banyak lagi cadangan migas Indonesia. Masih banyak cekungan migas yang belum dieksplor,” ujarnya kepada media, Kamis 8 Desember.
Beberapa proyek migas yang menjanjikan, lanjutnya, antara lain Andaman I, II dan III, Indonesia Deepwater Development (IDD), Jambaran Tiung Biru (JTB), Agung I dan II, Masela dan Tangguh.
WK Andaman II, lanjut Tutuka, berdasarkan hasil pengeboran sumur, memiliki cadangan yang besar. Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara Jambaran Tiung Biru, diperkirakan pada akhir tahun ini produksinya mencapai 100 persen dan mendukung pasokan gas untuk wilayah Jawa Timur.
Dirjen Migas juga menyampaikan optimisme terhadap potensi migas di WK Agung I dan II. Diharapkan dalam waktu 5-10 tahun mendatang, produksi gasnya dapat dipasok ke Pulau Jawa.
Selain itu, Pemerintah berharap banyak pada produksi migas dari Blok Tangguh.
“Kami berupaya menggunakan sumber daya ini seoptimal mungkin untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat,” kata Tutuka.