Cobisnis.com – PT Nojorono Kudus, penghasil merek Minak Djinggo dan Clas Mild, telah menyiapkan berbagai pembenahan bisnis di tengah pandemi Covid-19 dan pelemahan daya beli konsumen.
Di usia yang ke-88 tahun, perseroan melakukan berbagai upaya pembenahan. Mulai dari perbaikan kualitas rasa (taste), pembenahan sistem, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga meluncurkan produk baru.
Semua strategi tersebut diyakini akan menghasilkan peningkatan performa bisnis secara keseluruhan.
Menurut Managing Director PT Nojorono Kudus, Arief Goenadibrata, perusahaan melakukan berbagai upaya dan akan lebih digenjot. Dia melihat banyak potensi yang masih bisa diraih.
“Market share produk masih sebesar 2,7% dari total market yang sudah ada. Sedangkan total penjualan kami hingga Agustus 2020 merosot -15,3% dibandingkan Agustus 2019,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (16 Oktober 2020).
Dampak penurunan industri tentunya dirasakan semua perusahaan sebagai dampak pandemi global. Namun persentase penurunan penjualan Nojorono tidak sebesar penurunan industri lain. Penurunan penetrasi Industri sigaret nasional ini, rupanya juga membawa dampak yang positif.
“Sebetulnya ada sisi positif, karena ternyata ada produk-produk sigaret kami yang justru mengalami peningkatan yang cukup baik. Ini yang diharapkan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Nojorono di masa mendatang,” ujarnya.
Selain pandemi covid-19 dan gejolak bisnis, penurunan daya beli masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan. Langkah-langkah antisipatif dan pembenahan akan menjadi prioritas dalam menghadapi tantangan global ke depan.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Nojorono Kudus, Stefanus JJ Batihalim, mengatakan perusahaan telah mengambil langkah-langkah strategis yang akan terus dilakukan secara konsisten dan solid.
Itu sebabnya Srefanus yakin dan percaya diri kelanjutan bisnis Nojorono akan tetap bertumbuh, berkembang, dan semakin kompetitif.
“Ini akan tercermin pada profitabilitas dan tingkat pertumbuhan bisnis yang tinggi,” ujar Stefanus.