JAKARTA, Cobisnis.com – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (Rapat) pada tanggal 24 Juni 2024. Rapat dihadiri oleh pemegang saham tunggal KPEI, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diwakili oleh Iman Rachman selaku Direktur
Utama BEI dan Sunandar selaku Direktur BEI. Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama, Hoesen, dengan didampingi oleh Komisaris, Ronald Waas dan Uriep Budhi Prasetyo. Adapun jajaran Direksi yang
hadir yaitu Iding Pardi selaku Direktur Utama, Antonius Herman Azwar, dan Umi Kulsum selaku Direktur.
Dalam pemaparan mengenai perkembangan operasional Perseroan, Iding Pardi menyampaikan
Rata-rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH) tahun 2023 tercatat sebesar Rp10,75 triliun atau turun
sebesar 26,92% dibanding tahun sebelumnya. Dengan RNTH sebesar itu, KPEI melakukan penyelesaian transaksi sebesar Rp4,05 triliun, dengan efisiensi transaksi sebesar 55,17%. Meskipun
terjadi penurunan RNTH, total nilai agunan yang dikelola oleh KPEI meningkat dari Rp31,66 triliun di akhir tahun 2022 menjadi Rp31,83 triliun di akhir tahun 2023. Demikian pula dengan Dana
Jaminan yang mengalami pertumbuhan dari Rp7,01 triliun menjadi Rp7,74 triliun, dan Cadangan Jaminan yang meningkat dari Rp181,44 miliar menjadi Rp194,14 miliar.
Pendapatan KPEI di tahun 2023 tercatat sebesar Rp588,18 miliar atau turun 22,68% dibanding tahun sebelumnya. Penyebab penurunan ini tidak terlepas dari RNTH yang juga turun signifikan.
Namun demikian, Perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan dari pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan dari pengelolaan Dana Jaminan yang meningkat sebesar 99,35% dan pendapatan baru di tahun 2023 dari pengelolaan agunan sebesar Rp2,28 miliar. Di sisi lain, dikarenakan banyaknya kegiatan pengembangan usaha, beban usaha sedikit meningkat, yakni sebesar 3,95% menjadi
Rp454,62 miliar. Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan pada tahun 2023 adalah sebesar Rp105,98 miliar.
Pencapaian laba tersebut meningkatkan poisisi nilai total nilai ekuitas sebesar
5,24% menjadi Rp2,17 triliun pada akhir tahun 2023.Rapat menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan, serta
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2023. Selain itu, sesuai agenda rapat, telah disetujui pula nilai penyisihan dari laba bersih Perseroan tahun buku 2023, yang
dialokasikan ke Cadangan Jaminan sebesar Rp5,30 miliar dan ke Cadangan Wajib sebesar Rp74 miliar. Rapat juga menyetujui penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2024.