JAKARTA, Cobisnis.com — PT Abadi Kimia Raya, anak perusahaan PT Kencana Hijau Bina Lestari yang dikenal sebagai salah satu produsen oleochemical pinus terbesar di Asia, resmi meluncurkan Adimax F2, fuel additive terbaru yang dirancang untuk meningkatkan performa, efisiensi, hingga umur pakai mesin diesel di berbagai sektor industri maupun kendaraan harian.
Produk yang dikembangkan oleh divisi Adichem ini menjadi inovasi penting dalam mendorong optimalisasi energi sekaligus menjawab tantangan kualitas bahan bakar diesel di Indonesia yang kerap bervariasi.
Adimax F2 dirumuskan melalui kolaborasi tim ahli rekayasa kimia Adichem dengan teknologi modern menggunakan bahan baku premium asal Jerman—salah satu pusat industri kimia terbesar di dunia.
Formulasi Adimax F2 telah melewati sejumlah pengujian internasional untuk memastikan kompatibilitas dengan karakteristik bahan bakar diesel Indonesia, termasuk kondisi geografis dan variasi kualitas solar di pasar domestik.
“Peluncuran Adimax F2 merupakan komitmen kami dalam menghadirkan solusi kimia berkualitas tinggi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mendukung transisi energi di Indonesia,” ujar Tami Abadi Tios, Direktur PT Abadi Kimia Raya.

Adimax F2 hadir sebagai solusi lengkap untuk kebutuhan mesin diesel industri maupun kendaraan pribadi, dengan fitur utama sebagai berikut:
1. Detergency for Injector Cleanliness: Menjaga injektor tetap bersih dari deposit sehingga pembakaran lebih optimal dan mesin bekerja lebih efisien.
2. Corrosion Inhibitor: Melindungi komponen logam mesin dari korosi dan karat, memperpanjang umur pakai.
3. Emission Reducer: Membantu menurunkan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Oxidation Stability: Menjaga kualitas bahan bakar agar tidak cepat rusak akibat oksidasi.
5. Water Separation: Memisahkan air dari bahan bakar, mencegah gangguan pembakaran dan potensi kerusakan mesin.
Adimax F2 dikembangkan untuk menjawab tantangan yang sering muncul pada segmen pertambangan dan kendaraan diesel, terutama masalah carbon deposit yang memicu tersumbatnya injektor.
Sejumlah uji coba lapangan menunjukkan hasil signifikan:
1. Pengurangan Deposit Injektor
Uji Scanning Electron Microscopy (SEM) pada alat berat milik grup Adichem menunjukkan berkurangnya deposit karbon secara signifikan setelah penggunaan Adimax F2.
2. Penurunan Jumlah Partikel dalam Solar 50%
Tes lapangan tahun 2025 mencatat penurunan rata-rata 50% jumlah partikel pada ukuran filter 4, 6, dan 14 mikron.
3. Efisiensi Konsumsi Solar hingga 7%
Uji jangka panjang 2025 menunjukkan peningkatan efisiensi pemakaian bahan bakar mencapai 7%, berdampak langsung pada penghematan operasional.
Tami Abadi Tios mengungkapkan bahwa Adimax F2 merupakan hasil riset selama lebih dari satu dekade, termasuk validasi formulasi menggunakan berbagai jenis solar, tidak hanya standar Eropa.
“Molekul additive yang kami kembangkan sudah divalidasi dengan bahan bakar Indonesia agar benar-benar kompatibel,” tegasnya.
Meski menggunakan bahan baku impor Jerman, harga tetap kompetitif berkat model backward integration dan skala produksi yang besar.
Kepala Sales Adichem, Ryan Oktariyadie, menjelaskan bahwa pasar additive di segmen retail masih mengalami kendala akibat rendahnya pemahaman konsumen mengenai manfaat additive terhadap performa mesin.
“Saat ini kami fokus pada edukasi pengguna. Banyak yang belum memahami bahwa additive bisa mengurangi deposit, menjaga performa injektor, dan menghemat biaya operasional,” ujar Ryan.
Sebagai produk baru yang meluncur di 2025, Adimax F2 masih berada pada tahap awal penetrasi pasar. Meski belum mengumumkan target penjualan, perusahaan menegaskan fokus utamanya adalah membangun kepercayaan pengguna terlebih dahulu.
“Ketika pasar memahami dampaknya terhadap efisiensi, barulah skala penjualan besar akan mengikuti,” kata Ryan.
Peluncuran Adimax F2 menjadi bagian dari strategi jangka panjang Adichem untuk memperkuat inovasi teknologi kimia dan mendukung kebutuhan energi nasional melalui solusi efisiensi yang berkelanjutan.










