JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Prabowo Subianto memimpin pertemuan dengan jajaran Kabinet Merah Putih untuk membahas langkah strategis dalam memperkuat ekonomi nasional. Pertemuan ini digelar sebagai respons pemerintah terhadap dinamika ekonomi global dan domestik yang terus berubah. Fokus utama adalah menjaga stabilitas sektor keuangan agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.
Dalam rapat yang berlangsung di Istana Negara, Presiden Prabowo menekankan perlunya stimulus ekonomi segera. Stimulus ini dirancang untuk mendorong konsumsi domestik dan mendukung sektor usaha terdampak tekanan ekonomi. Pemerintah menargetkan implementasi kebijakan ini mulai pekan ini, memastikan dampak positif dapat segera dirasakan masyarakat dan pelaku usaha.
Presiden juga menyoroti kondisi perbankan nasional, menekankan pentingnya sistem keuangan yang sehat dan likuid. Stabilitas perbankan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor dan masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi mitigasi risiko dari volatilitas pasar global yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dan arus modal.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE). Pemerintah memastikan DHE digunakan optimal untuk memperkuat cadangan devisa dan mendukung stabilitas rupiah. Kebijakan ini dinilai vital dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, terutama tekanan inflasi dan fluktuasi harga komoditas dunia.
Stimulus ekonomi yang diumumkan Presiden mencakup berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, dan UMKM. Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal untuk investasi dan pembiayaan usaha kecil. Tujuannya adalah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang masih berada di kisaran target nasional, meski tantangan global meningkat.
Para menteri yang hadir memberikan laporan terkait kondisi sektor masing-masing. Menteri Keuangan memaparkan strategi fiskal dan anggaran yang mendukung stimulus, sementara Gubernur Bank Indonesia menyampaikan langkah menjaga stabilitas moneter. Semua laporan ini menjadi dasar pengambilan keputusan presiden dalam menetapkan langkah prioritas.
Pertemuan juga membahas integrasi kebijakan ekonomi dan sektor digital. Pemerintah ingin mendorong transformasi digital di sektor keuangan dan perdagangan. Upaya ini diharapkan meningkatkan efisiensi pasar, memperluas inklusi keuangan, dan mendukung daya saing Indonesia di panggung global.
Selain itu, Presiden menekankan pentingnya pengawasan terhadap pasar modal. Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pergerakan harga aset strategis menjadi perhatian. Dengan pengawasan ketat, pemerintah berharap volatilitas dapat diminimalkan dan investor merasa aman menanamkan modal.
Para pelaku usaha menyambut langkah pemerintah dengan optimis. Stimulus dan kebijakan stabilisasi ini diharapkan mendorong pertumbuhan bisnis dan memperkuat sektor riil. Pengelolaan DHE yang tepat juga diyakini dapat menjaga nilai tukar rupiah, mengurangi risiko inflasi, dan mendukung daya beli masyarakat.
Presiden Prabowo menutup pertemuan dengan menegaskan komitmen pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Semua kebijakan akan terus dipantau dan disesuaikan sesuai kondisi pasar dan perkembangan global. Langkah strategis ini diharapkan membawa Indonesia ke arah ekonomi yang lebih stabil dan resilient.














