JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Direktur sekaligus CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menduga bahwa kebocoran pipa minyak yang terjadi pada 23 Agustus 2025 berkaitan dengan pergeseran tanah akibat gempa bumi yang melanda Poso, Sulawesi Tengah, pada 17 Agustus 2025.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, pada hari Senin, Irmanto yang akrab disapa Anto mengungkapkan bahwa getaran gempa berkekuatan 6,0 magnitudo kemungkinan besar memicu pergerakan tanah, yang kemudian berdampak pada pipa minyak bawah tanah milik PT Vale.
“Diduga kuat pergeseran tanah setelah gempa menyebabkan kebocoran ini. Saat ini kami masih menyelidiki penyebab pastinya,” jelasnya dikutip Selasa (30/9/2025).
Ia menegaskan bahwa Vale Indonesia berkomitmen penuh dalam menangani dampak kebocoran, serta telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dalam upaya penanggulangan insiden tersebut.
Untuk menuntaskan masalah ini, PT Vale juga melibatkan panel ahli yang memiliki kompetensi khusus dalam penanganan kebocoran pipa minyak.
“Jika ada kerugian yang harus dikompensasi, kami siap bertanggung jawab penuh dan memberikan ganti rugi yang layak kepada pihak terdampak,” tegasnya.
Insiden kebocoran yang sedang ditangani ini berasal dari jalur distribusi air bekas operasi tambang, di mana cairan yang keluar merembes ke area permukiman, persawahan, dan sebagian aliran sungai.
PT Vale menyatakan saat ini tengah fokus menghentikan penyebaran cairan tercemar akibat kebocoran di wilayah Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan bahwa petani terdampak akan memperoleh kompensasi yang layak. Ia menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk perlindungan terhadap kerugian usaha tani warga.
Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menjelaskan bahwa sekitar 30 hektare lahan pertanian di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, terdampak langsung oleh insiden ini. Sawah-sawah terendam, menyebabkan gagal panen karena lahan tidak bisa diolah atau dipanen.
Ia juga memastikan bahwa langkah penanggulangan awal telah dilakukan, termasuk mengisolasi area kebocoran, guna mencegah kerusakan lebih lanjut.














