COBISNIS.COM-JAKARTA-PT PLN (Persero) mencatat kerugian cukup besar di awal 2020 sepanjang Januari-Maret hingga Rp38,88 triliun.
Dikatakan Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, keuangan perusahaan cukup tertekan dan berharap piutang pemerintah yang merupakan kompensasi atas subsidi listrik 2018 dan 2019 bisa dan segera cair di tahun ini melalui Kementerian Keuangan selaku bendahara negara melalui Kementerian BUMN.
“Sampai saat ini kami masih menunggu pembayaran pemerintah tersebut, memang insyaallah akan dibayar tahun 2020 ini sebesar Rp45 triliun tadi,” Kata Zulkifli seperti dilansir iNews, pada Rabu (17/6/2020).
Zulkifli menambahkan bahwa penekanan arus kas PLN cukup terbebani dengan skema cicilan bagi pelanggan yang tagihan listriknya naik di atas 20 persen pada Juni 2020.
Selain itu, ditambahkan Zulkifli, PLN juga harus menalangi listrik gratis bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan 900 VA bersubsidi. Subsidi tersebut merupakan stimulus yang diberikan pemerintah bagi masyarakat.
“Itu budgetnya sekitar Rp3,9-Rp4 triliun untuk tiga bulan, nanti kalau ada perpanjangan dari pemerintah akan kami laksanakan, subsidi ini pelaksanaanya ditalangi dulu dari arus kas PLN, baru kemudian ditagihkan kepada pemerintah,” jelasnya.