Cobisnis.com – Toyota Indonesia optimis masih memimpin pasar mobil di Tanah Air meskipun terdampak pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2020 Toyota menguasai 31,9 persen dari total penjualan mobil secara nasional.
“Angka persisnya belum ada, karena masih dihitung, tapi kami perkirakan market share (Toyota) capai 31,9 persen dari total pasar mobil nasional yang diperkirakan sekitar 560 ribu unit,” kata Wakil Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto dilansir Antara, Minggu (3 Januari 2021).
Angka penjualan 560 ribu tersebut berasal dari data Januari-November 2020 di mana penjualan mobil Toyota di Indonesia secara ritel mencapai 159.450 unit.
Meski demikian, menurut Henry angka tersebut turun tajam sekitar 46,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 297.584 unit.
Sama dengan ekonomi nasional yang terkontraksi besar pada triwulan II, penjualan Toyota di Indonesia anjlok dari 66.599 unit pada triwulan I menjadi hanya 26.366 unit pada triwulan II 2020.
“Namun penjualan membaik pada triwulan III (35.111 unit) dan terus membaik pada triwulan IV. Bahkan penjualan Desember lebih baik dari November 2020,” kata Henry yang menyatakan angka penjualan Desember 2020 dalam penghitungan.
Sementara bulan Oktober dan November 2020 penjualan mobil Toyota masing-masing 13.466 unit dan 17.908 unit.
Henry memperkirakan sampai akhir tahun 2020 penjualan mobil Toyota bisa mencapai sekitar 180.000 unit, dengan penjualan terbesar masih segmen kendaraan serbaguna (MPV) dan SUV (sport utility vehicle) yang harganya Rp300 juta ke bawah.
“Triwulan I tahun 2021 ini kami optimis penjualan mobil bakal lebih baik dibanding triwulan IV 2020, karena perekonomian nasional membaik, industri dan harga komoditas naik, serta tingkat kepercayaan konsumen juga naik, sehingga mereka mulai beli mobil,” jelas Henry.
Sejak pertengahan 2020 TAM telah mengungkapkan bakal menghadirkan mobil listrik murni berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV) ke pasar dalam negeri mulai tahun ini. Perusahaan akan melakukannya melalui dua pendekatan melalui penjualan tekologi dan membangun konsep EV Ecotourism guna mendorong ekosistem elektrifikasi lebih luas.