JAKARTA, Cobisnis.com -Ketua Umum Asosiasi Pertambangan batu Bara Indonesia (APBI-ICMA) Priyadi mengaku dirinya optimistis akan prospek pertambangan batu bara di tengah gejolak ekonomi global.
Untuk diketahui, harga batu barta saat ini terus melambung di tengah sentimen Amerika Serikat yang teranam resesi dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung mereda.
Piyadi mengaku prospek batu bara ke depan masih sangat baik karena ada atau tidaknya perang, batu bara sebagai sumber energi masih sangat dibutuhkan.
“Sebenarnya ada atau tidak adanya perang, energi pasti dibutuhkan. Dan untuk saat ini batu bara menjadi salah satu energi yang sangat murah di dunia,” ujarnya dalam Mining Zone yang dikutip Kamis 15 Agustus.
Untuk itu Proyadi secara tegas menyatakan dirinya optimis prospek batu bara di tahun 2024 masih tetap baik. Apalagi,kata dia, gejolak yang ada bukan baru kali ini terjadi sehingga anggota APBI-ICMA diyakini telah memiliki persiapan untuk menghadapi tantangan industri batu bara.
“Saya yakin khususnya harga batu bara masih memberi prospek yang bagus untuk industri kita,” imbuh dua
Untuk itu ia berharap agar harga batu bara ke depannya bisa tetap konsisten sehingga mining engineer bisa membuat perencanaan yang pasti terkait bisnis pertambangan batu bara.
“Jadi kepastian diperlukan baik kepastian harga, kepastian peraturan, kepastian pajak dan sebagainua sangat diperlukan supaya kita bisa memprediksi dan melakukan perencanaan longterm dan tidan berubah-ubah,” beber dia.
Apagi, lanjut Priyadi, batu bara merupakan bahan galian yang bisa habis dan tidak ada gantinya sehingga bisa dimanfaatkan secara efisien dan berkelanjutan.
“Batu bara masih diandalkan sebagai sumber energi dan sumber devisa negara,” pungkas Priyadi.