JAKARTA, Cobisnis.com – Kompetisi olahraga air internasional F1Powerboat di Danau Toba yang berlangsung pada 2-3 Maret 2024 menuai sukses. Jumlah pengunjung selama dua hari event melonjak hingga 40 persen dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 70.000 pengunjung.
F1Powerboat Danau Toba 2024 berhasil menyedot minat masyarakat karena memadukan event olahraga air berskala internasional, dengan berbagai pertunjukan mulai dari kompetisi Solu Bolon, Aquabike Indonesia Championship, festival musik yang menampilkan musisi-musisi papan atas dan lokal seperti Wali, Ada Band, dan Radja, serta kehadiran pameran UMKM yang tak kalah menarik.
“InJourney mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang begitu antusias menyaksikan F1Powerboat. Kami berterima kasih juga kepada para stakeholder yang telah membantu penyelenggaraan acara, sehingga bisa berlangsung dengan lebih meriah dan sukses. InJourney berharap kesuksesan F1Powerboat kali ini bisa memberikan dampak yang positif untuk pariwisata Danau Toba dan juga ekonomi masyarakat sekitar,” kata Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, dalam keterangannya, Senin 4 Maret.
F1Powerboat Grand Prix Danau Toba 2024 yang berlangsung di lintasan venue Pelabuhan Mulia Raja, Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara diikuti sekitar 17 pembalap yang berasal dari 11 negara. Pembalap dari Sharjah Team, Rusty Wyatt, tampil sebagai juara. Sementara Erik Stark (SWE) dari Victory Team di posisi kedua, dan Jonas Andersson (SWE) dari Team Bình Định-Vietnam di posisi ketiga.
F1Powerboat dikemas dengan berbagai acara yang sangat meriah dan menghibur. Opening ceremony dibuka dengan Lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh vokalis ADA Band, Indra Sinaga. Setelah itu tampil 300 pelajar yang berasal dari Kabupaten Toba menyuguhkan penampilan tarian batak yang sungguh menawan. Kemudian para pengunjung dibuat berdecak kagum oleh penampilan manuver dari Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara yang memukau dan menghiasi langit Danau Toba.
InJourney juga menghadirkan kompetisi Solu Bolon yang diikuti oleh 8 tim dari kabupaten sekitar Danau Toba. Kompetisi Solu Bolon memperebutkan hadiah total sebesar Rp250 juta. Tim dari Tapanuli Utara keluar sebagai juara 1 dan berhak atas hadiah sebesar Rp100 juta. Juara kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh tim dari Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun. Sementara Kabupaten Toba mendapatkan penghargaan suporter favorit.
Bersamaan dengan F1Powerboat, diselenggarakan pula Aquabike Indonesia Championship (AIC) yang merupakan ajang balap jetski nasional. Ajang ini diikuti sekitar 20 pebalap Indonesia dan menjadi kesempatan bagi para atlet untuk meningkatkan performa terbaiknya, sehingga nantinya bisa menunjukkan prestasinya dalam Aquabike Jetski World Championship yang akan kembali diselenggarakan di Danau Toba pada akhir tahun ini. Pada Menpora Cup Aquabike Indonesia Championship kali ini, Hilman Kurniawan tampil sebagai juara pertama setelah meraih 1.160 poin. Posisi kedua diraih oleh Fikri Rajab, dan Boarneges Brilliant Ratag di posisi ketiga.
Dengan beragam acara yang sangat menarik, ditambah dengan keindahan Danau Toba, F1Powerboat memang menjadi salah satu event yang sangat dinanti. Sejak hari pertama tiket penjualan dibuka pada 19 Februari, masyarakat langsung menyerbu sehingga tiket untuk kategori grandstand langsung ludes dalam 7 hari.
Tidak hanya masyarakat yang antusias, para pembalap pun menyampaikan suka citanya bisa berkompetisi di Danau Toba. Para pembalap merasa tertantang dengan lintasan di Danau Toba dan sangat gembira melihat tingginya antusiasme masyarakat. Mereka tak sabar untuk dapat kembali berkompetisi di Danau Toba.
Kesuksesan F1 Powerboat 2024 diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi penyelenggaraannya yang bisa, bahkan melebihi pelaksanaan F1Powerboat 2023, yang mampu memberikan dampak ekonomi hingga Rp1,68 triliun.
Penyelenggaraan event di sejumlah destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), termasuk Danau Toba merupakan salah satu upaya dari InJourney untuk pengembangan ekosistem pariwisata di Indonesia. Adanya event diharapkan bisa menjadi pemicu dalam menciptakan sustainable tourism di Indonesia. Dengan demikian, dampaknya terhadap perekonomian bisa semakin luas.
“Penyelenggaraan event merupakan salah satu upaya untuk pengembangan destinasi pariwisata dan menjadi katalis untuk menciptakan multiplier effect yang luas. Namun, untuk membangun destinasi pariwisata, kami membutuhkan concerted effort melalui kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga BUMN, dan ini merupakan salah satu kolaborasi luar biasa yang harus terus berkelanjutan,” tambah Maya Watono.