Cobisnis.com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Anis Byarwati mengatakan pemerintah harus menanggapi peningkatan jumlah pengangguran dengan menciptakan program penciptaan lapangan kerja. Pandemi Covid-19 memperburuk keadaan karena kasus PHK membeludak sementara usaha mikro dan kecil tak bisa berbuat banyak.
“Pemerintah harus meningkatkan efektivitas program-program penciptaan lapangan kerja,” ujar Anis kepada wartawan, Jumat (6 November 2020).
Menurut Anis, per Agustus 2020 jumlah angka pengangguran di Indonesia sudah lebih dari 7 juta.
Jika pemerintah tidak mengambil langkah yang tepat, dikhawatirkan jumlahnya akan terus meningkat sementara Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (5 November 2020) sudah menyatakan Indonesia jatuh ke dalam jurang resesi.
“Angka (7 juta pengangguran) ini bisa makin bertambah dengan adanya kasus-kasus PHK, pekerja dirumahkan, atau matinya sektor usaha kecil akibat pandemi Covid-19,” jelas Anis.
Berdasarkan laporan BPS jumlah pengangguran per Agustus 2020 meningkat 2,67 juta orang sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Itu artinya jumlah pengangguran di Indonesia saat ini lebih dari 9 juta orang.
Terpisah, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin, mendorong pemerintah untuk melakukan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 secara optimal guna menahan kontraksi ekonomi berkelanjutan di penghujung tahun.
“Penyerapan dalam setiap sektornya perlu terus dikejar, karena performa dari setiap sektor baik kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, maupun insentif usaha, berdampak dan saling berkaitan satu sama lain,” kata Puteri Anetta dilansir situs DPR RI, Jumat (6 November 2020).
Puteri Anetta juga menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat yang kontribusinya mencapai 57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai Konsumsi Rumah Tangga pun tengah mengalami pemulihan, meski masih mencatat kontraksi senilai 4,04 persen.
“Bantuan sosial yang disalurkan pemerintah berperan sebagai penyangga atas melemahnya daya beli masyarakat,” ujarnya.