JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menyampaikan harga emas global diperkirakan akan mendekati 3.000 dolar AS per ons dan untuk harga emas Antam mencapai Rp1.800.000 per gram hingga semester I 2025.
Sutopo menyampaikan perkiraan harga tersebut akan dipengaruhi oleh tren pasar global dan permintaan domestik.
“Harga emas di masa depan akan bergantung pada pertumbuhan ekonomi pasar berkembang seperti Tiongkok dan India, yang dapat meningkatkan permintaan akan emas,” jelasnya, Kamis, 27 Februari.
Sutopo menyampaikan harga emas telah terbukti tahan menghadapi ketidakpastian global dan berfungsi sebagai investasi yang aman di tengah ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi.
Menurutnya terdapat berbagai faktor, termasuk inflasi, suku bunga, dan ketegangan geopolitik, terus mempengaruhi harga emas.
“Bank sentral, khususnya di Tiongkok, telah menambah cadangan emas mereka, yang menambah kompleksitas prospek di pasar,” ujarnya.
Sutopo menyampaikan inflasi yang tinggi dapat memicu permintaan emas sebagai perlindungan terhadap devaluasi mata uang. Sementara ketegangan politik dan konflik sering kali juga berakibat pada peningkatan permintaan emas.
“Selain itu, pembelian berkelanjutan oleh bank sentral dapat memberikan dukungan bagi harga emas tersebut,” jelasnya.
Menurutnya permintaan yang terus meningkat untuk emas dalam bidang elektronik dan energi terbarukan juga berpotensi mendorong kebutuhan industri akan emas.














