Cobisnis.com – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto meminta kepada siswa, guru maupun orang tua peserta didik untuk memanfaatkan program pembelajaran “Belajar dari Rumah” yang ditayangkan mulai hari, Senin (13/4/2020).
“Oleh karena itu memanfaatkan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah ini sebaik-baiknya agar kita bisa mengisi waktu di rumah dengan hal-hal yang sifatnya produktif,” kata Yuri dalam konferensi persnya secara daring, Senin (13/4/2020).
Yuri berharap program tersebut dapat dimanfaakt secara optimal dan maksimal oleh para siswa agar proses belajar-mengajar tetap berjalan meskipun dari rumah.
Menurut Yuri, hal tersebut harus dilakukan untuk menekan penularan kasus baru yang diakibatkan interaksi dengan orang-orang yang mungkin telah terpapar virus Covid-19, baik tanpa gejala maupun orang dalam pemantauan (ODP) yang berada di luar rumah.
“Inilah yang menjadi kunci sukses kita untuk menekan semaksimal mungkin penularan kasus baru akibat interaksi dengan orang tanpa gejala, orang dengan pemantauan yang berada di luar rumah. Ini menjadi penting karena inilah kekuatan kita,” ujar Yuri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berharap program pembelajaran “Belajar dari Rumah” dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga bisa meningkatkan kemampuan siswa.
“Program ‘Belajar dari Rumah’ merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat pada masa darurat Covid-19. Melalui tayangan ini pula, kami berharap ada peningkatan kemampuan siswa,” ujar Nadiem dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020).
Nadiem menuturkan bahwa fokus pembelajaran melalui televisi ini adalah peningkatan literasi, numerasi dan penumbuhan karakter pesar didik. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan senantiasa mengevaluasi program tersebut bersama dengan lembaga independen non-pemerintah.
Program tersebut akan diisi dengan materi pembelajaran untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK). Selain itu, program itu juga akan menayangkan materi bimbingan untuk orang tua dan guru.
“Ini sifatnya sangat dinamis. Gotong royong adalah kunci pembelajaran di masa darurat dan kami sangat terbuka terhadap konten positif baik di Indonesia dan mancanegara,” ungkap Nadiem.