Cobisnis.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) merilis laporan keuangan konsolidasian interim kuartal III-2020, tercatat sepanjang sembilan bulan di 2020 KAI catatkan kerugian hingga Rp2,41 triliun dibandingkan periode sama di 2019 yakni sebesar Rp1,49 triliun.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, dalam keterangan resmi, Selasa (27/10/2020) mengungkapkan bahwa pendapatan KAI pada kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp12,1 miliar, dengan laba bruto sebesar Rp113,2 juta. Sedangkan rugi usaha perseroan sebesar Rp1,7 triliun dengan total rugi sebelum pajak senilai Rp2,2 triliun.
Sementara itu, jumlah aset lancar perseroan sepanjang 2020 sebesar Rp6,2 miliar dengan rincian kas dan setara kas Rp2,7 miliar, piutang lain-lain Rp61 juta, persediaan Rp1,02 miliar dan pendapat masih akan diterima Rp662 juta.
Kemudian jumlah aset tidak lancar perseroan tercatat sebesar Rp41 miliar dengan rincian piutang lain-lain Rp2,6 miliar, aset tetap sebesar Rp20 miliar dan jumlah aset perseroan sebesar Rp47,4 miliar.
Tercatat total liabilitas KAI sebesar Rp30 miliar dengan rincian jumlah liabilitas jangka pendek Rp9,8 miliar dan jumlah liabilitas jangka panjang Rp20,2 miliar. Meski demikian, total ekuitas KAI per September 2020 tercatat sebesar Rp17,2 miliar dengan rincian saldo laba Rp5,3 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp12,2 miliar, sehingga jumlah liabilitas dan ekuitas KAI sebesar Rp47,4 miliar.