Cobisnis.com – Emiten PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengumumkan bahwa dengan adanya dampak pandemi Covid-19, perseroan mengalami rugi hingga ratusan miliar rupiah.
Dilansir iNews, Kamis (12/11/2020), dalam laporan keuangan hingga kuartal III-2020 yang tidak diaudit dikutip Kamis (12/11/2020), laba bersih Jaya Ancol turun 63,7 persen dari untung Rp154 miliar menjadi rugi Rp252 miliar.
Hal tersebut dilihat dari anjloknya pendapatan kawasan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang mencapai 68,6 persen menjadi Rp305 miliar dari Rp975 miliar, kemudian juga dari turunnya pendapatan tiket dari Rp713 miliar menjadi Rp173 miliar.
Corporate Secretary Jaya Ancol, Agung Praptono sebelumnya mengatakan, bisnis perseroan terganggu Covid-19. Sesuai Instruksi Gubernur DKI, unit bisnis Jaya Ancol seperti rekreasi, ritel, dan resort tutup sementara.
“Durasi penutupan antara Maret sampai dengan Juni 2020 dilanjutkan pembukaan kembali dengan pembatasan jumlah kunjungan dan usia, pembelian secara online, serta penerapan protokol kesehatan saat berkunjung,” katanya.
Hingga Agustus, sebanyak dua karyawan Jaya Ancol terkena PHK. Lalu ada 100 karyawan yang dilakukan pemotongan gaji, pengurangan jam kerja, dan dirumahkan sementara. Agung menambahkan, Jaya Ancol juga mengelola saldo kas secara hati-hati dengan konsep basic cost. Posisi kas dan setara kas perseroan per 30 September 2020 sekitar Rp306 miliar, turun Rp101 miliar dibandingkan posisi pada 31 Desember 2019.
“Manajemen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap anggaran biaya opex (belanja operasional) maupun capex (belanja modal) di mana semua pengeluaran mulai Rp1 harus melalui persetujuan Direktur sektor dan Direktur keuangan,” pungkasnya.