JAKARTA,Cobisnis.com – Kinerja penerimaan pajak jelang penutupan paruh pertama tahun ini menunjukan hasil yang menggembirakan.
Mengutip realisasi APBN 2022 hingga Mei lalu, diketahui bahwa penerimaan pajak sudah membukukan Rp705,82 triliun atau 55,8 persen dari pagu target keseluruhan tahun yang sebesar Rp1.265 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa torehan tersebut tumbuh 53,5 persen jika dibandingkan periode yang sama 2021 dengan Rp459,6 triliun.
“Penerimaan pajak yang sangat baik hingga Mei 2022 dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tren peningkatan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi yang ekspansif dan permintaan domestik yang baik, serta, basis yang rendah pada 2021 yang lalu,” ujarnya melalui saluran virtual dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis, 23 Juni.
Menurut Menkeu, pertumbuhan penerimaan sektor ini juga dipengaruhi oleh restitusi yang menurun 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan penerimaan pajak bruto pada Mei hingga Juni 2022 lebih rendah dibandingkan dengan netonya, yakni sebesar 43 persen,” tutur dia.
Lebih lanjut, bendahara negara mengungkapkan pula jika saat ini pemerintah tengah menggulirkan skema fasilitas perpajakan tertentu yang tertuang dalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
“Penerimaan pajak juga dipengaruhi implementasi PPS, kenaikan tarif PPN, serta terjaganya aktivitas ekonomi,” tutup Menkeu Sri Mulyani.