JAKARTA, Cobisnis.com – PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri nasional melalui Pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC). Pembangunan pabrik senilai Rp15 triliun ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok domestik dan mendorong daya saing industri manufaktur di Indonesia.
Dalam mendukung strategi hilirisasi industri di Indonesia, Pabrik yang tengah dibangun oleh Chandra Asri Group ini nantinya akan berkontribusi dalam penyediaan bahan baku penting bagi berbagai sektor, seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan elektronik. Dengan kapasitas produksi yang tinggi dan penggunaan teknologi mutakhir, pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku sekaligus meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, mengatakan, “Investasi kami pada Pabrik CA-EDC didukung kuat dengan pengalaman kami sebagai tulang punggung diindustri petrokimia nasional selama lebih dari 32 tahun. Melalui Pabrik CA-EDC ini, kami berupaya mendukung pertumbuhan industri hilir serta menciptakan ekosistem industri yang lebih berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan dan memberikan dampak ekonomi bagi Indonesia melalui kepemimpinan kami di industri.”
Pabrik CA-EDC akan memiliki kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun untuk soda kaustik padat atau 827.000-ton dalam bentuk likuid, serta 500.000 ton per tahun untuk Ethylene Dichloride. Dengan kehadiran Pabrik ini, ketergantungan Indonesia terhadap impor Chlor Alkali dapat ditekan hingga Rp4,9 triliun per tahun, sementara seluruh EDC yang dihasilkan akan diekspor dan berpotensi menambah devisa negara hingga Rp5 triliun per tahun. Sebagai bahan baku bagi industri lain, produk Pabrik CA-EDC memiliki forward linkage yang kuat dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi industri turunannya. Hal ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di sektor hilir serta mendukung ketersediaan bahan baku bagi industri hilir dalam negeri.
Chlor Alkali atau soda kaustik digunakan dalam pengolahan air industri, produksi sabun dan deterjen, alumina, serta proses pemurnian nikel yang mendukung posisi Indonesia dalam rantai nilai kendaraan listrik global. Ethylene Dichloride (EDC) juga memiliki permintaan regional yang tinggi karena merupakan bahan utama dalam produksi Polyvinyl Chloride (PVC) yang penting bagi industri konstruksi. Selain itu, aplikasi soda kaustik berperan penting dalam industri pulp dan kertas, khususnya dalam proses pembuatan pulp, pemutihan, dan penghilangan tinta untuk menghasilkan produk kertas berkualitas tinggi.
Pabrik CA-EDC masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), mendukung kebijakan pemerintah dalam mempercepat transformasi industri berbasis bahan baku lokal, sekaligus memastikan pasokan yang lebih stabil, efisien, dan kompetitif bagi pelaku usaha dalam negeri. Selain manfaat ekonomi, Chandra Asri Group juga mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam pengoperasian pabrik, dengan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk menekan emisi dan mengoptimalkan efisiensi energi. Selama masa konstruksi, pabrik ini berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi 3.000 tenaga kerja, serta menyerap sekitar 250 tenaga kerja saat operasional berjalan.
Chandra Asri Group semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis bagi industri manufaktur nasional “Sebagai Mitra Pertumbuhan, melalui Pabrik CA-EDC ini Chandra Asri Group turut mendukung Asta Cita Pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja serta hilirisasi, dan mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%,” tutup Erwin.