Cobisnis.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, Pasar Modal Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan positif di tengah pandemi Covid-19.
“Salah satunya adalah tetap tingginya minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal dan mencatatkan sahamnya di BEI,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono di Jakarta, Jumat 24 April 2020.
Sampai dengan 23 April 2020, tercatat 26 perusahaan baru di BEI dan ikut berkontribusi dalam memajukan industri Pasar Modal Indonesia. “Sebesar 65 persen Perusahaan Tercatat pada tahun 2020 tersebut menunjukkan tren kenaikan harga saham sejak awal saham-sahamnya mulai dicatatkan di BEI,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sampai dengan 23 April 2020, sudah terdapat 18 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline pencatatan efek saham baru.
Selama masa pandemi Covid-19, telah dilakukan penyesuaian kegiatan dan layanan yang semula dilaksanakan secara tatap muka menjadi layanan daring atau online.
“Misalnya, kegiatan edukasi dan literasi kepada calon investor, sosialisasi kepada stakeholders di pasar modal, serta layanan kelas Initial Public Offering (IPO) online turut diselenggarakan sebagai salah satu alternatif kelancaran proses IPO,” ujarnya.
Kendati penyelenggaraan kegiatan edukasi pasar modal secara tatap muka langsung untuk sementara ditiadakan demi menjaga physical distancing, sampai dengan akhir Maret 2020, Bursa masih mencatatkan
pertumbuhan investor sebesar 8 persen dari tahun 2019 lalu, menjadi 2,68 juta investor, mencakup investor saham, reksa dana, dan obligasi.
Untuk investor saham, jumlahnya mencapai 43 persen dari total investor tersebut dan meningkat 5 persen dari tahun lalu. “Hal ini menunjukkan tingginya minat caloninvestor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia,” ungkap dia.
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, seluruh pihak stakeholders Pasar Modal Indonesia turut berperan aktif dengan mengimplementasikan serangkaian kebijakan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Peran aktif tersebut, yaitu dengan
melakukan penyesuaian operasional kantor dan minimalisasi interaksi fisik antar individu dengan memaksimalkan pemanfaatan sarana komunikasi non-tatap muka, menetapkan pelaksanaan work from home dengan tetap memperhatikan keberlangsungan layanan kepada stakeholders, serta meniadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, baik internal maupun eksternal.
“Hal ini diharapkan dapat memastikan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien bagi investor dan stakeholders terkait,” papar Yulianto.
BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) berinisiasi mengajak Perusahaan Tercatat, Asosiasi di pasar modal, Anggota Bursa, Manajer Investasi, serta seluruh pelaku pasar modal melakukan penggalangan dana melalui Pasar Modal Peduli Indonesia untuk memberikan dukungan kepada tenaga medis dan masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Diharapkan seluruh usaha yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi
kelangsungan operasional kegiatan di pasar modal secara khusus, serta bagi masyarakat terdampak pada umumnya,” pungkas Yulianto Aji Sadono.