JAKARTA, Cobisnis.com – Pada 2020, Nicki Minaj secara terbuka menyatakan dirinya “tidak akan ikut-ikutan mendukung Trump” setelah bertahun-tahun mengkritik kebijakan anti-imigrasi Donald Trump. Namun lima tahun berselang, rapper ternama itu justru tampil sebagai pendukung penuh gerakan MAGA dan melontarkan pujian terbuka kepada sang presiden. Perubahan sikap ini pun memunculkan banyak tanda tanya.
Minaj menyampaikan pujian tersebut dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu bersama Erika Kirk, janda tokoh konservatif Charlie Kirk, di ajang AmericaFest yang diselenggarakan Turning Point USA di Phoenix, Arizona. Dalam kesempatan itu, Minaj menyebut Trump sebagai sosok yang “tampan” dan “menawan”, serta mengaku mengagumi Wakil Presiden JD Vance.
“Aku menyukai mereka berdua,” ujar Minaj. “Keduanya punya kemampuan unik untuk menjadi sosok yang terasa dekat dan bisa kita hubungkan.”
Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari JD Vance, yang memuji Minaj di platform X karena dianggap menyampaikan hal yang “sangat mendalam” di acara tersebut. Minaj pun menikmati sorotan publik, bahkan membagikan ulang klaim bahwa ia mendapatkan lebih dari 100 ribu pengikut baru seiring dukungannya terhadap MAGA.
Padahal, sekitar 15 tahun lalu, Minaj kerap menjadikan Trump saat itu masih dikenal sebagai pebisnis dan bintang reality show sebagai contoh misogini dalam industri hiburan. Dalam dokumenter MTV My Time Now, Minaj menyoroti standar ganda terhadap perempuan tegas yang kerap dicap negatif, berbeda dengan pria yang justru dianggap berwibawa.
Sikap Minaj terhadap Trump sempat naik turun. Pada 2015, ia menyebut Trump “lucu” dari sisi hiburan meski mengkritik pendekatannya yang dianggap kekanak-kanakan. Namun pada 2016, ia bersikap jauh lebih kritis, termasuk melalui lirik lagu “Black Barbies” yang menyinggung isu imigrasi.
Minaj, yang lahir di Trinidad dan Tobago dan datang ke Amerika Serikat sebagai anak imigran tanpa dokumen, juga pernah dengan keras mengecam kebijakan pemisahan keluarga di perbatasan pada masa jabatan pertama Trump. Dalam unggahan emosional tahun 2018, ia menyebut kebijakan tersebut “menakutkan” dan menyerukan agar praktik itu dihentikan.
Perubahan sikap Minaj mulai terlihat saat pandemi Covid-19, terutama setelah ia menyebarkan klaim kontroversial terkait vaksin pada 2021. Sejak itu, Minaj semakin sering membagikan konten pro-Trump, termasuk video dari Gedung Putih di TikTok yang menggunakan lagunya sebagai latar dan menyoroti kebijakan anti-transgender serta anti-imigrasi.
Kini, langkah politik Minaj justru membuat sebagian penggemarnya menjauh. Di media sosial, muncul berbagai video penggemar yang menyatakan berhenti mendukungnya. Meski begitu, Minaj bergabung dengan sejumlah rapper lain yang secara terbuka mendukung Trump, seperti Lil Wayne dan Kodak Black, meski harus menghadapi reaksi keras dari basis penggemar mereka.
Di tengah kontroversi tersebut, Minaj juga mengumumkan bahwa ia membatalkan rencana perilisan album barunya yang semula dijadwalkan rilis pada Maret 2026, menandai fase baru dalam perjalanan karier dan sikap politiknya.














