Cobinis.com – Indosat Ooredoo telah mengoperasikan Mobil Klinik menyusul ditetapkannya status tanggap darurat bencana oleh pemerintah kota/kabupaten di beberapa wilayah di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi mulai akhir November 2020 hingga Februari 2021 mendatang.
Mobil Klinik Indosat Ooredoo merupakan bagian dari program CSR Pengembangan Komunitas yang keberadaannya tersebar di seluruh Indonesia. Layanan ini berperan aktif meringankan derita yang dirasakan masyarakat terdampak bencana.
Setelah pemerintah daerah setempat mengeluarkan status tanggap darurat bencana, Mobil Klinik Indosat Ooredoo langsung diterjunkan untuk memberikan layanan kepada korban di pengungsian seperti pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis, menyalurkan paket bantuan makanan, alat kebersihan, dan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia.
“Bantuan yang disalurkan melalui Mobil Klinik Indosat Ooredoo, kami harapkan dapat sedikit meringankan derita yang dirasakan sambil terus berdoa keadaan akan semakin membaik,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, dalam siaran pers, Senin (21 Desember 2020).
Sejumlah bencana alam telah terjadi di sepanjang bulan November sampai Desember. Masyarakat terdampak yang telah mendapatkan bantuan Mobil Klinik Indosat Ooredoo diantaranya bencana banjir di kota/kabupaten Aceh Utara, Batanghari, Tebing Tinggi, Lebak, Asahan, dan Batubara.
Selain bencana hidrometeorologi, terdapat sejumlah bencana alam akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Gunung Ili Lewotok di Lembata, dan Gunung Merapi di Klaten serta Magelang.
Mobil Klinik Indosat Ooredoo dalam kondisi siap siaga sehingga bisa langsung diterjunkan membantu pemerintah daerah setempat dalam melakukan kegiatan tanggap darurat bencana, sampai dengan masa transisi menuju pemulihan paska bencana.
Sepanjang tahun 2020, layanan Mobil Klinik ini telah memberikan bantuan kesehatan dan pengobatan serta mendistribusikan paket bantuan darurat kepada lebih dari 12 ribu warga yang membutuhkan di lokasi pengungsian.
Hingga 11 Desember 2020, bencana hidrometeorologi yang terdiri dari bencana banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan kekeringan mencapai 1.015 kejadian. Belum lagi ancaman bencana erupsi gunung api yang saat ini mengalami peningkatan aktivitas, seperti Gunung Merapi, Ile Lewotolok, dan Semeru.