JAKARTA, Cobisnis.com – Israel menghadapi kecaman internasional dan aksi protes pada Kamis (2/10) setelah militernya menghentikan hampir seluruh dari sekitar 40 kapal dalam armada bantuan menuju Gaza dan menahan lebih dari 450 aktivis asing, termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunberg.
Rekaman siaran langsung dari kapal menunjukkan tentara Israel bersenjata lengkap dengan helm dan kacamata malam menaiki kapal, sementara para penumpang mengenakan pelampung dan mengangkat tangan. Video dari Kementerian Luar Negeri Israel juga memperlihatkan Thunberg duduk di dek, dikelilingi oleh tentara.
Demonstrasi pro-Palestina pecah di berbagai kota di Eropa, serta Karachi, Buenos Aires, dan Mexico City. Serikat pekerja Italia bahkan menyerukan mogok massal pada Jumat.
Menurut penyelenggara Global Sumud Flotilla, lebih dari 450 relawan telah ditahan. Satu kapal bernama Marinette disebut masih melanjutkan pelayaran sekitar 80 mil laut dari Gaza, meski Israel sudah menghentikan kapal lain di sekitarnya.
Thunberg, 22 tahun, melalui video prarekam menyatakan dirinya “diculik dan dibawa paksa oleh pasukan Israel” meski misi mereka bersifat damai dan sesuai hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan anggota flotilla kemungkinan akan dideportasi awal pekan depan menuju ibu kota negara Eropa. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel menyebut semua orang yang ditahan dibawa ke Ashdod dalam keadaan “aman dan sehat.”
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut mengecam tindakan Israel yang disebutnya sebagai “aksi premanisme,” dan menegaskan Israel tidak menunjukkan niat menuju perdamaian.













