JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, ada beberapa tugas strategis yang diberikan kepada kementeriannya guna mencapai sasaran pembangunan industri pada 2026.
Agus bilang, sasaran pembangunan industri itu merupakan salah satu upaya demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029 mendatang.
“Dalam rangka mewujudkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029 sebagaimana tercantum dalam Astacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), kami di Kemenperin mendapat penugasan strategis yang dituangkan dalam sasaran pembangunan industri tahun 2026,” ujar Agus dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 September.
Agus menjelaskan, tugas-tugas itu meliputi pertumbuhan PDB industri sebesar 6,52 persen.
Lalu, rasio kontribusi manufaktur terhadap PDB nasional sebesar 18,66 persen.
Berikutnya, target kontribusi ekspor produk industri pengolahan nonmigas terhadap total ekspor nasional sebesar 74,85 persen.
“Sudah berhasil kami capai target ini, sekarang laporannya 80 persen,” kata dia.
Kemudian, target tenaga kerja industri pengolahan nonmigas ditargetkan mencapai 14,68 persen dari total pekerja, diiringi dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia yang ditetapkan sebesar Rp129,30 juta per orang per tahun.
Selanjutnya, kata Agus, nilai investasi sektor manufaktur pada 2026 ditargetkan sebesar Rp852,90 triliun serta pemerataan pembangunan dengan sasaran persentase nilai tambah industri pengolahan di luar Jawa sebesar 33,25 persen.
“Ini menunjukkan komitmen kami bersama untuk memperkuat basis industri tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di berbagai wilayah di Indonesia,” terang Agus.
Selain itu, lanjut dia, Kemenperin juga diminta agar mampu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 6,79 juta ton karbon dioksida ekuivalen pada tahun depan.
“Sasaran ini menegaskan pertumbuhan industri tetap memperhatikan aspek lingkungan dan mendukung agenda pembangunan hijau,” tutur Agus.
“Tentu dalam mencapai sasaran pembangunan industri diperlukan dukungan anggaran memadai dengan mempertimbangkan berbagai macam kebutuhan atau program-program prioritas,” pungkasnya.
Adapun Kemenperin mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp2,50 triliun pada tahun depan.
Agus mengatakan, angka tersebut turun 1,57 persen dari pagu anggaran Kemenperin pada tahun ini senilai Rp2,54 triliun.
“Tentu fluktuasi ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami, tapi kami akan terus berupaya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan sektor industri,” ungkapnya.














