JAKARTA,Cobisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas mencapai 5,80 persen pada 2024.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, angka tersebut cukup agresif.
Oleh karena itu, seluruh jajaran Kemenperin diharapkan bisa bekerja sama guna mewujudkan hal tersebut dalam rangka mempercepat Indonesia Emas 2045.
“Saya harus mengatakan kepada teman-teman sekantor ini angka yang sangat agresif, mengingat sektor industri terus menjadi penggerak utama perekonomian nasional di tengah upaya pemulihan ekonomi dan mempercepat langkah untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menperin Agus dalam temu media akhir tahun yang dipantau secara daring, Kamis, 28 Desember.
Agus mengatakan, untuk mencapai angka 5,80 persen di 2024, pihaknya telah menetapkan target di setiap direktorat kementerian.
Untuk Direktorat Jenderal Industri Agro, target pertumbuhan sebesar 6,14 persen, Direktorat Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) 4,76 persen, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) 6,87 persen serta Direktorat Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma) 4,25 persen.
Kemenperin juga menargetkan kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas terhadap PDB nasional sebesar 17,90 persen pada 2024.
Nilai investasi sektor industri pengolahan nonmigas ditargetkan sebesar Rp630,57 triliun dan nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas mencapai 186,40 miliar dolar AS.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan nonmigas ditargetkan sebanyak 20,33 juta orang pada 2024.
Agus menyebut, target 2024 merupakan hasil review dari Rencana Strategis (Renstra) Kemenperin 2020-2024 dengan melihat realisasi sampai dengan 2023 ini.
“Tren kinerja industri pengolahan nonmigas sedang mengalami kenaikan, terutama di triwulan III 2023. Subsektor industri yang pertumbuhannya meningkat pada 2023 antara lain industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik, industri logam dasar dan industri angkutan,” ungkapnya.