Cobisnis.com – Program inkubasi startup Menjadi Nyata sukses mempertemukan beberapa startup lokal dengan investor global. Startup hasil inkubasi itu diantaranya; CariGuru (Edutech) dari Tangerang; Gudings (Logistics) dari Bogor; Loakarya (Waste Management) dari Bandung; Scrapiro (Waste Management) dari Jakarta; dan Sisdes (Software as a Service) dari Purwokerto.
Investor yang hadir di acara pertemuan diantaranya AladiEX, Alpha Momentum, ANGIN, Doko Investama, Ideosource, ModalSaham, Spiral Ventures, dan UMG IdeaLab. Semuanya merupakan Angel Investor, Private Equity, dan Venture Capital dari beberapa negara seperti Indonesia, Myanmar, Vietnam, dan Jepang.
Campaign Director Menjadi Nyata, Rino Setiawan, mengatakan program “business matching” atau pertemuan dengan investor sangat penting bagi perusahaan rintisan (startup) karena membantu perkembangan startup di Indonesia.
“Mereka tidak hanya sebagai investor namun juga memberikan banyak saran dan kritikan yang membangun dari sudut pandang dan pengalaman profesional mereka di dunia startup. Semua demi kemajuan kelima startup tersebut ke depan,” kata Rino Setiawan kepada wartawan di Jakarta, Minggu (8 November 2020).
Sebelum bertemu dengan investor, Menjadi Nyata menggelar inkubasi startup 60 hari secara online. Kelima startup itu kemudian mendapatkan hibah dengan total Rp100 juta. Dana tersebut telah digunakan untuk pengembangan bisnisnya.
Selain itu, masing-masing startup juga mendapatkan mentoring dari mentor-mentor berkualitas di industri startup sekaligus mendapat akses market untuk meningkatkan traction yang mendukung saat acara Demo Day.
“Bahkan untuk pematangan presentasi mereka sebelum acara Demo Day, kami fasilitasi mentoring offline selama dua hari di Jakarta. Kelima startup bertatap muka langsung, yang sebelumnya hanya secara online di kota mereka masing-masing,” ujar Rino.
Program Berkesinambungan
Investment Associate Ideosource, Eldo Wana Kusuma, mengatakan para startup yang bergabung di inkubasi sudah cukup bagus. Menurut dia, peran modal ventura (VC) tidak saja membantu dari sisi investasi, tapi juga bisa membantu berkolaborasi untuk membuka akses lain yang dibutuhkan oleh startup.
“Semoga terus dibuat program-program lanjutan seperti ini, yang bermanfaat untuk dunia startup di Indonesia. Sehingga startup dapat tumbuh secara eksponensial dan scalable lebih dari yang sekarang,” ujar Eldo.
Sebelumnya, Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) menyatakan hingga kuartal ketiga tahun 2020 mencatat 52 transaksi pendanaan yang dilakukan oleh PMV untuk startup dengan jumlah pendanaan mencapai USD1,9 miliar.
Pendanaan ini disalurkan kepada startup dari berbagai sektor. Sementara tiga sektor terbanyak yaitu dari Fintech sebanyak 6 pendanaan, Edutech sebanyak 6 pendanaan, dan Software-as-a-Service (SaaS) dengan 6 pendanaan.
“Kedepannya, industri yang diperkirakan akan meningkat dalam segi pendanaan adalah sektor terkait digitalisasi UMKM dan supply chain, social commerce, dan food-tech atau startup terkait pangan,” ujar Ketua AMVESINDO Jefri R. Sirait beberapa waktu lalu.