JAKARTA, Cobisnis.com – Mandiri Group yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas, dan Mandiri Institute meluncurkan Startup IPO Whitepaper berjudul ‘The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPOs. Whitepaper ini terdiri dari 4 (Empat) bagian besar, yaitu The Exit Landscape for Startups, IPO Specific Section, IPOs for Startups, and Policy Treatment for IPOs in Indonesia.
Sejak adanya peningkatan signifikan pada jumlah startup teknologi di Indonesia, M&A menjadi salah satu strategi exit yang paling sering digunakan. Sejumlah Startup yang belum lama ini melakukan M&A, antara lain: Moka yang diakuisisi oleh Gojek, Qontak yang diakuisisi oleh Mekari dan Bizzy yang diakuisisi oleh Warung Pintar. Namun, melalui Startup IPO Whitepaper, Mandiri Group ingin menyampaikan bahwa IPO atau public listing juga merupakan salah satu strategi exit yang baik untuk dipertimbangkan. Di dalam Whitepaper, Mandiri Group juga membahas tren dan regulasi terkait IPO untuk startup, pro dan kontra Startup untuk IPO, serta keuntungan Startup untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meskipun M&A untuk industri Startup teknologi sedang tumbuh pesat di Asia Tenggara, seperti yang baru saja melantai di bursa Nasdaq yaitu Grab, namun jumlah Startup yang IPO di Indonesia juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama 4 tahun belakangan ini. Tren IPO diprediksikan akan tetap bertumbuh karena adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia. Sejumlah perusahaan teknologi lokal yang baru saja IPO di BEI, adalah Bukalapak, Cashlex, DIVA, Kioson dan beberapa perusahaan lain, sedangkan Startup lain, seperti: Traveloka dan GoTo sudah ada dalam tahap menuju IPO. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah Startup teknologi yang IPO, pemerintah memperbarui regulasi agar lebih ramah untuk Startup. Saat ini, perusahaan tidak harus mempunyai laba untuk terdaftar secara publik dan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) juga mengurangi dan menyederhanakan proses persyaratan perijinan. Pemerintah juga sedang berdiskusi tentang kemungkinan diijinkannya dual market listing. Selain itu, pemerintah juga mengurangi persentase pajak perusahaan serta memberikan insentif pajak tambahan untuk mendukung perusahaan publik.
Whitepaper IPO Mandiri Group menjelaskan dampak positif yang diberikan kepada perekonomian Indonesia secara keseluruhan, jika Startup teknologi melakukan IPO di BEI, walaupun tetap terdapat tantangan menjadi perusahaan public,seperti pengawasan yang lebih ketat, potensi untuk memiliki kendali yang lebih kecil, risiko pasar, dan persiapan IPO yang cukup mahal Melalui IPO di BEI, Startup teknologi dapat mendukung pertumbuhan PDB nasional, meningkatkan jumlah pajak penghasilan, mengurangi tingkat pengganguran, meningkatkan kompetisi dan inovasi di pasar Indonesia, meningkatkan penanaman modal asing, dan memperoleh beberapa keuntungan lainnya.
Oleh karena itu, dalam upaya mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis Startup teknologi melalui IPO, Mandiri Group memberikan tempat pengasuhan untuk startup, yaitu Mandiri Capital Indonesia, yang merupakan perusahaan modal ventura, yang dapat memberikan penanaman modal dan ilmu managerial yang sangat bermanfaat bagi perusahaan startup, dan dilanjutkan dengan layanan Underwriting dari Mandiri Sekuritas untuk menuju IPO. Hal ini memperlihatkan layanan end-to-end dalam membimbing Startup sampai IPO dari Mandiri Group.
Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro, mengatakan,”MCI sangat mendukung ekosistem Startup baik dari sisi portfolio MCI ataupun Startup non-portfolio. MCI berkomitmen untuk terus menjembatani inovasi antara Grup Mandiri dan ekosistem Startup dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi Mandiri Group dan Startup. Selain itu, MCI senang melihat lebih banyak potensi exit di ekosistem startup.”
Senada dengan Eddi, Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan,”Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi dalam menyediakan berbagai solusi pasar modal dan advisory untuk mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis para klien. IPO whitepaper Mandiri Group ini menyediakan informasi komprehensif dan terkini tentang apa dan bagaimana perusahaan rintisan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk IPO di Indonesia. Whitepaper ini juga merupakan wujud dari dukungan kami bagi perusahaan-perusahaan digital teknologi yang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pasar modal Indonesia dalam waktu dekat.”
Andry Asmoro, Executive Director dari Mandiri Institute mengatakan,” Regulator dan pemangku kepentingan telah memahami bahwa sektor IPO teknologi yang berkembang akan memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untuk negara terutama dalam pendalaman keuangan di Indonesia. IPO startup dapat menghasilkan nilai di seluruh perekonomian, bagi individu, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.”