JAKARTA, Cobisnis.com – Jaksa Agung New York, Letitia James, yang dikenal sebagai lawan politik lama Presiden Donald Trump, didakwa pada Kamis atas tuduhan berbohong dalam aplikasi hipotek. Dakwaan ini muncul di tengah meningkatnya langkah pemerintahan Trump dalam menggunakan kekuasaan negara terhadap musuh politiknya.
Dewan juri di Alexandria, Virginia, mendakwa James dengan satu tuduhan penipuan bank dan satu tuduhan memberikan pernyataan palsu kepada lembaga pemberi pinjaman, menurut catatan pengadilan.
Dakwaan terhadap James menjadi yang kedua dalam dua minggu terakhir terhadap tokoh publik yang dikenal sebagai penentang Trump, yang kini menjabat kembali sebagai presiden setelah menjanjikan “balas dendam politik” terhadap para lawannya.
Sebelumnya, mantan Direktur FBI James Comey didakwa pada 25 September atas tuduhan memberikan pernyataan palsu dan menghalangi penyelidikan kongres. Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga membuka penyelidikan terhadap Senator Adam Schiff dan Gubernur The Fed Lisa Cook, meskipun keduanya belum dikenai dakwaan.
James, dari Partai Demokrat, menyebut tuduhan itu sebagai bentuk “penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden” dan menegaskan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai jaksa agung negara bagian New York.
“Kami akan melawan tuduhan tak berdasar ini secara agresif,” ujar James.
Pejabat pemerintahan Trump membantah bahwa lembaga kehakiman digunakan untuk tujuan politik dan menilai justru Demokrat sebelumnya telah mempolitisasi lembaga hukum saat menuntut Trump pada 2023. Kasus terhadap Trump sendiri telah dibatalkan setelah ia mengaku tidak bersalah.
Jaksa wilayah Lindsey Halligan mengatakan bahwa James dengan sengaja memberikan informasi palsu dalam aplikasi kredit rumah di Norfolk, Virginia, tahun 2020. Rumah tersebut sebenarnya digunakan untuk investasi, bukan sebagai tempat tinggal sekunder seperti yang ia nyatakan, sehingga ia memperoleh bunga pinjaman lebih rendah dan menghemat sekitar 19.000 dolar AS.
Sidang pertama James dijadwalkan berlangsung pada 24 Oktober di pengadilan federal Norfolk.
James sebelumnya dikenal karena menggugat Trump dan perusahaannya dalam kasus penipuan sipil tahun 2022, yang berujung pada denda sebesar 454,2 juta dolar AS. Namun, pengadilan banding kemudian membatalkan denda tersebut meski tetap menyatakan Trump bersalah atas penipuan.
Trump membantah melakukan kesalahan dan menuduh James memiliki motif politik.
Senator Demokrat Chuck Schumer menilai langkah Trump menggunakan Departemen Kehakiman untuk menyerang lawan politik sebagai bentuk tirani.
“Inilah bentuk tirani yang sebenarnya,” kata Schumer.
Dakwaan terhadap James mengikuti pola serupa dengan kasus Comey, di mana jaksa Halligan diduga bertindak tanpa dukungan jaksa karier di kantor kejaksaan Virginia Timur. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya motif politik di balik penuntutan tersebut.














