Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terkait nilai ekspor Indonesia di Oktober 2020 yang mencapai USD14,39 miliar atau meningkat 3,09 persen dibanding ekspor September 2020. Sementara dibanding Oktober 2019 menurun 3,29 persen.
Dilansir laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (16/11/2020), Nilai ekspor nonmigas pada Oktober 2020 mencapai USD13,76 miliar, naik 3,54 persen dibanding September 2020. Sementara jika dibanding ekspor nonmigas Oktober 2019, turun 1,84 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2020 mencapai USD131,54 miliar atau menurun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD125,00 miliar atau menurun 3,62 persen.
Sedangkan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2020 terhadap September 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD188,1 juta (10,96 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar USD150,0 juta (20,34 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Oktober 2020 naik 0,18 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,38 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 25,01 persen.
Kemudian, ekspor nonmigas Oktober 2020 terbesar adalah ke China yaitu USD2,86 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,64 miliar dan Jepang USD1,06 miliar, dengan kontribusi etiganya mencapai 40,42 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD1,15 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Oktober 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD21,54 miliar (16,37 persen), diikuti Jawa Timur USD16,91 miliar (12,86 persen) dan Riau USD10,86 miliar (8,26 persen).