JAKARTA, Cobisnis.com – PT Putragaya Wahana (PGW), PT Wisma Kartika (Wiska), Bank UOB Indonesia (UOBI) bersama pemerintah setempat menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal, di Ballroom Thamrin Nine, Jl MH Thamrin Kav.8-9, pada hari Sabtu (14/08/2021). Vaksinasi ini diperuntukan bagi warga sekitar Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat.
Dalam acara vaksinasi massal ini, manajemen Putragaya Wahana, Wisma Kartika dan Bank UOB Indonesia meyediakan dua jenis vaksin yaitu Sinovac bagi masyarakat berusia 12 – 17 tahun dan Astrazeneca untuk usia 18 tahun ke atas, dengan total sebanyak 300 dosis. Untuk menarik minat masyarakat, perseroan juga menyediakan paket sembako bagi warga yang mengikuti vaksinasi tersebut.
Direktur PT Putragaya Wahana Nevins Lie mengungkapkan, kegiatan sosial tersebut merupakan bentuk dukungan pihak swasta terhadap upaya keras pemerintah dalam menekan laju pandemi Covid-19 yang kian mengganas di tanah air. “Walaupun peran serta dukungan kami relatif kecil, tetapi sinergi ini penting sekali untuk menuntaskan Program Vaksinasi Pemerintah, sehingga kita mampu memenangkan perang melawan pandemi,” ujarnya, usai acara.
Menurut Nevins Lie, baru-baru ini pemerintah memang tengah menggalakan Program Vaksinasi Mandiri yang dilakukan oleh pihak swasta. Selain menggugah jiwa nasionalisme dan gotong royong melalui aksi sosial, faktanya tidak mungkin membiarkan pemerintah berjuang sendiri melawan virus yang menyerbu hampir semua negara di dunia. “Inilah merupakan wujud dukungan kami untuk membantu menuntaskan Program Vaksinasi Covid-19 oleh Pemerintah,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara Vaksinasi tersebut, Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma, mejelaskan sesuai dengan target dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, wilayah Jakarta Pusat mendapatkan tugas melakukan vaksinasi sebanyak 905.000 dosis vaksin. Berdasarkan data pada akun primary care (layanan vaksin), pihaknya sudah menjalankan program vaksikasi mencapai 196% atau terhadap hampir 2 juta penduduk kelompok sasaran.
Namun jika berdasarkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK), jumlah vaksinasi terhadap warga Jakarta Pusat baru mencapai 59%. “Ini artinya masih jauh dari harapan, meski sesungguhnya pendekatan yang kita lakukan untuk herd immunity tidak hanya bersandarkan pada NIK tetapi pada data fakta di lapangan. Sebab, herd immunity akan lebih mudah diidentifikasi berdasarkan komunitas yang ada,” papar Dhany Sukma.
Setelah diidentifikasi, lanjutnya, diketahui bahwa selama ini masyarakat yang melakukan vaksinasi bukan hanya warga ber-KTP Jakarta Pusat melainkan berasal dari wilayah lain namun beraktivitas keseharian di Jakarta Pusat. Kelompok-kelompok inilah yang turut disasar guna memastikan semua masyarakat yang beraktivitas di Jakarta benar-benar terlindung dari corona. Untuk itu, pihaknya melakukan pendekatan melalui pembentukan sentra-sentra vaksin besar bekerjasama dengan para memilik perusahaan. Sehingga, angka vaksinasi baik terhadap para pekerja maupun masyarakat sekitar bisa semakin besar.
“Pemerintah Kota Jakarta Pusat sangat mengapresiasi kegiatan vaksinasi oleh Thamrin Nine Group, Wisma Kartika, Bank UOB Indonesi dan Kelurahan Kebon Melati. Kita akan terus ciptakan pelayanan bergerak dari satu titik ke titik lain untuk menjangkau warga di pelosok wilayah melalui kolaborasi apik bersama pelaku usaha. Dengan kegiatan seperti ini, saya berharap pencapaian vaksinasi di wilayah Jakarta Pusat akan semakin cepat,” cetusnya.