JAKARTA, COBISNIS.COM – Kolaborasi strategis antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok melalui PT Tokopedia yang mengelola platform “Shop I Tokopedia” telah memberikan dampak yang signifikan bagi bisnis GoTo Financial (GTF) selama kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).
Pada tanggal 31 Januari 2024, GoTo menyelesaikan kesepakatannya dengan TikTok, yang termasuk penggabungan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah PT Tokopedia. Mulai efektif tanggal 1 Februari 2024, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo, dan Tokopedia juga mengelola sistem elektronik dari platform baru “Shop I Tokopedia” di aplikasi TikTok.
Dalam pernyataan resmi, manajemen GOTO menyatakan bahwa integrasi dengan TikTok terus menunjukkan kemajuan yang positif, terutama setelah penyesuaian yang dilakukan GoTo terhadap produk buy now pay later (BNPL) pada Januari 2024 yang menghasilkan penetrasi yang lebih tinggi di platform Tokopedia.
GoTo juga mencatat pertumbuhan yang positif pada bulan Maret 2024, dengan tingkat pemberian pinjaman tumbuh hampir 60% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain itu, kemitraan GOTO dengan TikTok juga bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam menghubungkan akun GoPay mereka dengan Shop | Tokopedia, yang telah selesai pada pertengahan Maret 2024.
Manajemen GOTO juga mengungkapkan bahwa selama kuartal pertama tahun 2024, segmen fintech GTF mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, didorong oleh dukungan bisnis pembayaran dan pinjaman konsumen.
Bisnis fintech GTF berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada akhir tahun 2025, tergantung pada kondisi makroekonomi yang stabil.
Beberapa indikator pertumbuhan bisnis GTF meliputi pendapatan bruto yang meningkat 57% dibandingkan dengan kuartal I tahun sebelumnya menjadi Rp 666 miliar. Rugi EBITDA yang disesuaikan GTF juga mengalami penurunan 52% menjadi Rp 248 miliar.
Tingkat pemberian pinjaman dari bisnis pinjaman konsumen GoTo meningkat 43% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (QoQ) dan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai Rp 2,7 triliun di kuartal I tahun 2024. Pertumbuhan ini diikuti oleh tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tetap stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
PT Bank Jago Tbk (ARTO), perusahaan yang sahamnya juga dimiliki oleh Gopay, menyalurkan sekitar 75% dari pinjaman yang disalurkan oleh GoTo pada Q1-2024, naik dari 70% pada kuartal sebelumnya. Kedua perusahaan akan terus berkolaborasi untuk meningkatkan skala penghimpunan pinjaman (loan origination) sepanjang tahun 2024.
Beban kas rutin GTF tetap turun 18% year on year pada Q1-2024. Menurut manajemen GOTO, beban GTF ini diperkirakan akan berfluktuasi seiring dengan investasi yang lebih lanjut dari GoTo untuk mendorong pertumbuhan.
Nilai transaksi kotor inti atau gross transaction value (GTV) inti segmen fintech mencapai Rp 48,4 triliun di Q1-2024, tumbuh 40% year on year. Sementara itu, GTV fintech secara keseluruhan pada kuartal I ini adalah Rp 111 triliun, naik 21% year on year.