Cobisnis.com – PT Axiata Tbk (XL Axiata) melewati sembilan bulan pertama tahun 2020 (9M 2020) dengan mencatat pertumbuhan kinerja yang positif. Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat, XL Axiata mampu meraih peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12% YoY, sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 92%.
Pandemi Covid-19 diketahui sangat berdampak pada daya beli masyarakat sehingga turut dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif sekaligus membuka akses ke hiburan, tapi juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat.
“Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak,” kata Dian di Jakarta, Kamis (5 November 2020).
XL Axiata mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan, di waktu bersamaan, perusahaan terus melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis.
“Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini,” jelasnya.
XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 34% YoY. Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan ini tercatat Rp 2,1 triliun. Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020, EBITDA juga berhasil tumbuh 3% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331 miliar.
Beban usaha selama sembilan bulan terakhir juga menurun 14% YoY. Penurunan ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (28% YoY) sebagai dampak dari adopsi IFRS 16.
Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga turun 24% YoY, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice. Terakhir, faktor biaya pemasaran juga menurun 6%YoY setelah lebih banyak penggunaan saluran digital.
Trafik data Januari-September 2020 turut meningkat 47% YoY, dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte. Pada kuartal III-2020, trafik data meningkat 4% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, naik dari kuartal sebelumnya 55,7 juta.
Tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat tipis dari 87% dikuartal sebelumnya menjadi 88%. Di sisi lain, rata-rata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp. 34.000 menjadi Rp. 36.000 di periode yang sama tahun ini.
Sepanjang 9M 2020, XL Axiata juga mengenalkan beberapa penawaran baru. Misalnya Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIO x unlimited untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Berikut sejumlah catatan kinerja pertumbuhan XL di tengah pandemi (Januari-September 2020):
* Pendapatan Rp 19,66 triliun, naik 5% YoY.
* Pendapatan layanan data, meningkat 12% YoY.
* Kontribusi pendapatan data mencapai 92% terhadap total pendapatan layanan.
* EBITDA Rp 9,89 triliun, meningkat 34% YoY.
* Laba bersih Rp 2,07 triliun.
* Penetrasi smartphone mencapai 88%.
* Jumlah total BTS 142 ribu.