Cobisnis.com – Akibat beban keuangan yang terus tertekan, Mitsubishi Motors Corp harus meminta 500-600 karyawannya di posisi manajemen di Jepang untuk segera mengambil pensiun secara sukarela mulai pertengahan November 2020.
Mistubishi diperkirakan membukukan kerugian bersih sebesar 360 miliar yen (Rp50,9 triliun) dalam tahun keuangan hingga Maret 2021 yang disebabkan oleh penurunan penjualan imbas pandemi covid-19 yang melanda dunia.
“Perusahaan berencana untuk meminta pensiun sukarela dari karyawan manajemen yang berusia 45 tahun ke atas di Jepang di kantor pusatnya. Juga di posisi lainnya, seperti di pabrik Okazaki di prefektur Aichi dan pabrik Mizushima di prefektur Okayama,” ujar pihak Mitsubishi seperti dikutip Reuters, Minggu (27/9/2020).
Sebelumnya, Mitsubishi telah memulai rencana untuk memangkas 20 persen dari biaya tetap dalam dua tahun, dengan mengurangi tenaga kerja dan produksinya serta menutup dealer yang tidak menguntungkan.
Bahkan upaya yang dilakukan Mitsubishi tersebut masih belum menunjukkan hasil positif, seperti yang diperlihatkan pada penurunan penjualan di China dan Asia Tenggara.
Melihat hal tersebut, Mitsubishi menghentikan produksi crossover SUV Pajero tahun depan dan menutup pabrik di Jepang yang membuat kendaraan tersebut.
Berdasarkan hasil studi dari Tokyo Shoko Research pada periode Januari-Agustus 2020, sebanyak 35.816 perusahaan di Jepang terpaksa menghentikan bisnis. Jumlah tersebut diprediksi akan tersebut bertambah dan bisa mencapai 53.000 hingga akhir 2020, termasuk tanpa melalui prosedur pengajuan pailit. Angka itu menjadi yang paling banyak sejak 2000.