JAKARTA, Cobisnis.com – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) berhasil mencatat tingkat hunian dan kunjungan wisatawan yang kuat di paruh pertama tahun 2025. Ini menunjukkan daya tahan destinasi yang sudah mapan sekaligus momentum pertumbuhan bagi yang sedang berkembang. Tiga kawasan yang dikelola ITDC, yaitu The Nusa Dua (Bali), The Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan The Golo Mori (Nusa Tenggara Timur), menunjukkan kinerja yang beragam sesuai dengan karakteristik dan target pasar masing-masing.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menjelaskan bahwa keberagaman ini justru mencerminkan keberhasilan strategi diferensiasi ITDC. “Setiap kawasan kami kembangkan dengan posisi yang berbeda, mulai dari destinasi liburan keluarga, kawasan sportstainment yang terus tumbuh, hingga lokasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang terus kami dorong pengembangannya,” ujarnya. “Pencapaian tingkat hunian dan kunjungan wisatawan di Semester I 2025 ini menjadi sinyal positif bahwa pendekatan berbasis karakter kawasan ini berjalan di jalur yang tepat.”
“Kami akan terus memperkuat sinergi lintas sektor dan pelaku industri untuk mengakselerasi potensi masing-masing kawasan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi penguatan pariwisata nasional dan pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Ari.
The Nusa Dua: Stabil dan Penopang Utama Kunjungan
Sebagai “Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven”, The Nusa Dua kembali menjadi pilar utama kinerja operasional ITDC. Sepanjang Januari-Juni 2025, kawasan ini mencatat 1.662.080 kunjungan wisatawan, atau sekitar 51% dari target tahunan 3,26 juta kunjungan. Ini menandakan lalu lintas kunjungan yang sehat dan momentum awal tahun yang positif.
Rata-rata tingkat hunian hotel di The Nusa Dua selama Semester I tercatat 73,06%, dengan puncaknya pada Juni mencapai 82,17%. Angka ini mencerminkan tingginya permintaan akomodasi menjelang musim liburan tengah tahun. Meskipun rata-rata hunian Semester I sedikit di bawah target 74,33%, tren bulanan menunjukkan pertumbuhan yang mengarah pada penguatan kinerja di Semester II.
Sebagai perbandingan, total kunjungan ke The Nusa Dua sepanjang tahun 2024 mencapai 3,20 juta dengan rata-rata hunian 76,56%. Dengan realisasi paruh pertama 2025 yang sudah menembus 1,66 juta kunjungan, peluang untuk mengejar dan bahkan melampaui kinerja tahunan terbuka lebar. Optimisme ini didukung oleh potensi lonjakan lalu lintas pada musim liburan serta berbagai acara berskala nasional dan internasional di Semester II, seperti International Leprosy Congress 2025, The Big Bounce, hingga Nusa Dua Festival 2025, yang diproyeksikan akan meningkatkan hunian dan memperluas eksposur kawasan.
The Mandalika: Kinerja Selektif Berbasis Wisata Olahraga
Sebagai “The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination”, The Mandalika terus membangun pasarnya melalui wisata olahraga. Hingga akhir Juni 2025, kawasan ini mencatat 573.057 kunjungan wisatawan, menunjukkan geliat positif di tengah fase pengembangannya.
Rata-rata tingkat hunian hotel di Semester I 2025 berada di angka 39%. Beberapa properti menunjukkan performa menonjol, seperti Hotel Montana yang mencatat hunian 82,31% di Mei dan 77% di Juni, serta JM Hotel yang mencapai 73,60% dan 78% pada periode yang sama. Sementara itu, Pullman Lombok Mandalika dan Novotel Lombok mencatat rata-rata hunian masing-masing sebesar 29,09% dan 43,54%. Data ini mengindikasikan mulai terbentuknya daya tarik di segmen acara dan liburan premium.
Memasuki Semester II, The Mandalika akan berakselerasi dengan deretan acara berskala besar seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia, ARRC, Pocari Run, dan Festival Mandalika Seru. Dengan dukungan strategi bundel akomodasi, peningkatan konektivitas udara, dan aktivasi komunitas, kawasan ini diyakini mampu mengejar target tahunan dan memperkuat perannya sebagai motor pertumbuhan pariwisata di kawasan timur Indonesia.
The Golo Mori: Destinasi Bernilai Tinggi Berbasis Acara
Sebagai “Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination”, The Golo Mori terus memperkuat posisinya sebagai lokasi penyelenggaraan acara strategis yang berfokus pada segmen acara pemerintah, korporasi, dan layanan perhotelan eksklusif. Selama Semester I 2025, kawasan ini mencatat total 19.773 kunjungan wisatawan. Kunjungan ini berasal dari dua venue utama: Golo Convention Hall (1.673 tamu pada Maret–Juni) dan Nuka Beach Club (18.100 tamu sejak Januari), yang menawarkan kombinasi layanan ala carte dan acara tematik.
Meskipun rata-rata tingkat hunian kawasan tercatat 3,99%, pendekatan selektif yang berfokus pada kualitas dan nilai tambah setiap acara menjadi kekuatan utama The Golo Mori. Dengan kontribusi pendapatan yang konsisten dari kegiatan bernilai tinggi, kawasan ini semakin mengukuhkan perannya sebagai destinasi MICE berkelanjutan yang unggul di kawasan timur Indonesia.
Arah Semester II: Optimalisasi Portofolio Sesuai Karakter Kawasan
Memasuki paruh kedua tahun 2025, ITDC akan mengoptimalkan keunggulan khas dari masing-masing kawasan untuk menjaga kesinambungan kinerja sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru. Strategi difokuskan pada upaya menjaga stabilitas volume kunjungan wisatawan dan tingkat hunian di The Nusa Dua, mendorong peningkatan permintaan ke The Mandalika melalui penguatan kalender acara dan program bundel liburan, serta memperluas pangsa pasar acara strategis bernilai tinggi di The Golo Mori.
“Ketiga kawasan yang kami kelola ini memiliki strategi yang saling melengkapi. Fokus kami di Semester II adalah memastikan keberlanjutan kinerja sekaligus menciptakan ruang baru bagi pertumbuhan kawasan,” tutup Ari. “Kami menyadari adanya tantangan eksternal, namun tetap optimis bahwa strategi yang tepat akan memberikan manfaat nyata, baik secara ekonomi maupun sosial, bagi kawasan dan masyarakat sekitarnya.”














