JAKARTA, Cobisnis.com – Dalam dunia investasi saham, ada dua jenis saham yang sering dibicarakan oleh para investor: saham growth dan saham value. Keduanya sama-sama menarik, tapi punya karakteristik dan strategi yang sangat berbeda. Kalau kamu baru mulai berinvestasi, penting banget untuk tahu perbedaan keduanya biar bisa menentukan mana yang cocok buat kamu.
Saham growth atau saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan yang sedang berkembang pesat. Biasanya, perusahaan ini punya potensi besar untuk terus meningkatkan pendapatan dan laba di masa depan. Namun, karena prospeknya menjanjikan, harga sahamnya sering kali sudah tinggi meskipun laba saat ini belum terlalu besar. Investor yang memilih saham growth biasanya lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan nggak terlalu takut dengan fluktuasi harga jangka pendek.
Contohnya, perusahaan di sektor teknologi atau startup yang sedang naik daun sering masuk kategori saham growth. Mereka terus berinovasi dan memperluas pasar, sehingga banyak investor yang optimis nilai sahamnya akan terus meningkat seiring waktu.
Sementara itu, saham value atau saham bernilai adalah saham dari perusahaan yang dinilai “murah” dibandingkan nilai intrinsiknya. Artinya, harga pasar sahamnya saat ini lebih rendah daripada nilai sebenarnya berdasarkan fundamental perusahaan, seperti laba, aset, dan dividen. Investor value cenderung mencari peluang di saham yang sedang undervalued, berharap suatu saat pasar akan “menyadari” nilai sesungguhnya dan harga saham akan naik.
Perbedaan utama antara saham growth dan value terletak pada fokus dan pendekatan investasinya. Investor saham growth mencari potensi pertumbuhan, sedangkan investor saham value mencari harga murah dengan nilai tinggi. Dalam praktiknya, saham growth lebih cocok buat kamu yang siap menanggung risiko lebih besar demi peluang cuan tinggi, sedangkan saham value pas buat kamu yang lebih sabar dan realistis menunggu keuntungan stabil.
Meski begitu, nggak ada yang benar atau salah. Banyak investor sukses yang menggabungkan dua pendekatan ini, tergantung pada kondisi pasar dan tujuan keuangan mereka. Kuncinya adalah memahami profil risikomu sendiri dan melakukan riset sebelum membeli saham apa pun.
Jadi, baik kamu tim growth atau tim value, yang terpenting adalah tetap konsisten, disiplin, dan bijak dalam mengambil keputusan investasi. Karena di dunia saham, strategi terbaik adalah yang paling cocok dengan kamu sendiri.














