JAKARTA, COBISNIS.COM – Pada awal perdagangan di kawasan Asia hari Senin, mata uang kripto Bitcoin mencapai puncak tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan ini terjadi di tengah pergerakan dolar AS yang diperkirakan akan terus menguat menjelang pemilihan presiden AS yang tinggal dua minggu lagi. Sentimen pasar saat ini sangat terfokus pada pemilu yang semakin dekat, dengan meningkatnya peluang kemenangan mantan Presiden Donald Trump, yang dinilai memberi dorongan tambahan bagi dolar AS.
Dampak Pemilu AS terhadap Pasar Global
Jajak pendapat terbaru menunjukkan peningkatan peluang kemenangan Trump pada pemilu yang akan digelar 5 November. Kondisi ini mendorong penguatan dolar karena kebijakan tarif dan pajak yang diusulkan Trump diprediksi dapat menjaga suku bunga AS tetap tinggi dan melemahkan mata uang dari mitra dagang utama. Ketegangan antara kebijakan tersebut menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar yang bersiap menghadapi hasil pemilu.
Pergerakan mata uang utama minggu sebelumnya juga terpengaruh oleh keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang bersifat dovish terkait pemangkasan suku bunga, serta data ekonomi AS yang kuat. Kedua faktor ini menambah ekspektasi bahwa penurunan suku bunga AS akan berjalan lebih lambat, terutama jika Trump kembali terpilih.
Pergerakan Mata Uang Global
Di pasar mata uang, yen turun 0,1% terhadap dolar AS, berada di angka 149,32 per dolar. Meskipun yen sempat melewati level 150 per dolar pada minggu lalu—pertama kalinya sejak awal Agustus—posisi yen saat ini sedikit lebih kuat terhadap dolar. Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, berada di angka 103,45.
Meskipun indeks dolar turun 0,3% pada Jumat lalu akibat meningkatnya minat risiko di pasar setelah Tiongkok merilis lebih banyak detail tentang paket stimulus ekonominya, indeks ini mencatat kenaikan sebesar 0,55% untuk minggu itu. Euro tetap stabil di level US$1,0866, sementara pound sterling juga datar di sekitar US$1,3045.
Kenaikan Bitcoin di Tengah Prospek Kemenangan Trump
Di sisi lain, Bitcoin turut mendapat dorongan dari membaiknya prospek kemenangan Trump. Pemerintahannya dianggap lebih lunak dalam hal regulasi terhadap mata uang kripto. Bitcoin naik 0,8% menjadi US$69.400, dan sejak 10 Oktober, kenaikan totalnya mencapai 18%. Lonjakan ini didorong oleh sentimen positif dari investor yang memprediksi bahwa kemenangan Trump akan membawa keuntungan bagi pasar kripto, terutama karena sikapnya yang cenderung tidak terlalu ketat terhadap regulasi aset digital.
Fokus Pasar: Laba Korporasi dan Risiko Pemilu AS
Dengan tidak adanya peristiwa ekonomi besar yang dijadwalkan minggu ini, pasar lebih berfokus pada laporan laba korporasi serta risiko pemilu AS. Hal ini diperkirakan akan mendorong peningkatan biaya untuk melindungi risiko portofolio yang berkaitan dengan dolar, seperti yang dijelaskan oleh Chris Weston, kepala riset di broker online Australia, Pepperstone.
Weston juga menyatakan bahwa dengan hanya 15 hari tersisa sebelum pemilu AS, para trader harus mempertimbangkan apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai perdagangan terkait pemilu dengan keyakinan yang lebih besar. Strategi utama menghadapi risiko tarif Trump, lanjutnya, adalah memperpanjang posisi panjang dolar terhadap euro, franc Swiss, dan peso Meksiko.
Selain itu, Brad Bechtel, kepala global FX di Jefferies, menyebut bahwa suku bunga riil yang meningkat turut mendukung penguatan dolar, terutama terhadap ketiga mata uang tersebut. Bechtel memperkirakan tren ini akan berlanjut hingga pemilu, dan jika Trump menang, penguatan dolar kemungkinan akan berlanjut bahkan setelah pemilu.
Tren Pergerakan Mata Uang Pekan Lalu
Pada minggu lalu, yen turun 0,3%, euro melemah 0,6%, pound sterling stabil, dan indeks dolar mencatat kenaikan 0,55%. Sementara itu, peso Meksiko mengalami penurunan sebesar 3%. Euro sendiri telah mengalami penurunan lebih dari 3% dalam tiga minggu terakhir dan saat ini berada di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, mendekati level terendah dalam dua setengah bulan terakhir.