JAKARTA, Cobisnis.com – Seruan untuk menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju agar mundur mendapat respons dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ekonom senior Faisal Basri sebelumnya mengeluarkan seruan ini sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat diminta tanggapan mengenai seruan tersebut, memilih untuk tidak memberikan komentar dan langsung meninggalkan wartawan setelah rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati juga tidak memberikan jawaban gamblang terkait hal ini.
Ia hanya menjelaskan bahwa Budi Karya Sumadi saat ini fokus pada tugasnya sebagai Menteri Perhubungan. “Aduh itu kabar dari mana? Bapak (Budi) fokus kerja. Seperti yang kalian tahu, Pak Menteri ini fokus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya,” ujar Adita di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Zainal Fatah, yang juga ditanyai mengenai Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diminta untuk mundur, mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Ia enggan berkomentar lebih lanjut, menyebut bahwa isu tersebut terkait dengan politik.
“Itu politik, enggak tahu saya. Belum tahu. Saya juga belum ketemu Pak Menteri,” kata Zainal. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Kementerian PUPR akan memastikan semua tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan baik, dan komitmen untuk menjalankan proyek-proyek yang tercantum dalam APBN tetap berlanjut.