Cobisnis.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan program “Plasma BUMN untuk Indonesia” serentak di 15 provinsi yang disaksikan online di 34 provinsi, Senin (8 Februari 2021).
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, donor plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19 sehingga bisa meningkatkan angka kesembuhan dan menekan kematian akibat Covid-19.
“Pendaftar donor plasma ada 1.048 orang, terdiri dari 66 BUMN di 33 provinsi. Insya Allah kerja sama yang dilakukan antara BUMN dan PMI ini bisa terus bergulir,” ujar Erick Thohir dalam siaran pers, Jumat (12 Februari 2021).
Menurut dia, sebagaimana disampaikan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, setiap 400 CC (plasma) bisa menyelamatkan 2 nyawa manusia.
“Dan ini memang sangat penting bagaimana terus menekan jumlah kematian akibat Covid-19,” ujar Erick.
Dia menuturkan, perusahaan BUMN harus memberikan kontribusi melalui public service atau pelayanan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19.
“Karena itu terlepas tugas kami menjaga korporasi di Kementerian BUMN, tak lupa bagaimana tugas public service terus dilaksanakan,” ujarnya.
Plasma BUMN untuk Indonesia diharapkan bisa memberikan kontribusi pada penyembuhan masyarakat Indonesia dalam melawan Covid-19.
Apalagi BUMN memiliki potensi sumber daya besar dan tersebar di seluruh provinsi, sehingga harus menjadi garda terdepan dalam setiap kesempatan.
Program ‘Plasma BUMN untuk Indonesia’ diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi corona untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Erick berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai persyaratan, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla mengatakan, PMI sudah melaksanakan donor plasma sebanyak 14.500 kantong darah kepada yang membutuhkan sejak Mei 2020.
Dia tak menampik bahwa salah satu langkah untuk mengendalikan pandemi Covid-19 melalui vaksinasi. Di samping itu tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Hanya itu yang bisa mengatasinya melalui (vaksinasi), di samping menjalankan kedisiplinan masyarakat dengan tetap melaksanakan 3M dan 3T. Sebab jika (positif Covid-19) capai 2 juta, maka masalahnya kesulitan rumah sakit,” ujar JK.