DEPOK, Cobisnis.com – Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Abdul Haris bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo meninjau pemberian vaksin bagi mahasiswa UI, mahasiswa dari universitas lain di Jabodetabek, dan masyarakat umum, di lokasi Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia (SVMI) di Sarana Olah Raga (SOR) Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021).
Acara ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Depok, Ir. H. Imam Budi Hartono; serta beberapa perwakilan mitra kolabolator UI diantaranya Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Mustika Ratu Tbk, Shopee Indonesia, PT Paragon Technology and Innovation, dan Telkomsel.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi dan menyampaikan rasa bangga atas upaya UI berkolaborasi membentuk SVMI. Ia mengatakan, saat ini Indonesia masih berjuang melawan
pandemi Covid-19 yang masih tinggi.
“Banyak program yang dilakukan Pemerintah untuk menahan/mencegah laju pertambahan kasus Covid-19, yaitu 3 hal yang perlu dilakukan. Pertama, melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Kedua, memperkuat 3T ( tracing, testing, dan treatment ). Langkah ketiga adalah percepatan vaksinasi, untuk meningkatkan daya tahan terhadap Covid-19 dalam rangka mencapai herd immunity,” ujar Sigit.
Ia menyampaikan, diperlukan adanya kerja sama dan sinergitas dari semua elemen untuk bersatu mendukung pemerintah mengatasi penanggulangan Covid-19. “Terima kasih kepada para mitra yang telah membantu persiapan pelaksanaan vaksinasi di SVMI. Seluruh elemen bangsa bersatu untuk melawan Covid-19. Hilangkan sementara ini perbedaan-perbedaan yang ada. Kita segera maju untuk Indonesia bangkit!” ujar Kapolri, yang juga alumni UI.
Sentra Vaksinasi Mahasiswa UI merupakan upaya yang dilakukan UI bekerja sama penta helix dengan berbagai mitra kolaborator baik dari akademisi, pemerintah, industri, media massa, dan juga masyarakat dalam rangka mendukung dan menyukseskan target Pemerintah, yaitu 2 juta dosis per hari.
“Tujuan utama sentra vaksin ini adalah salah satu upaya UI mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai herd immunity, serta melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi,” ujar Wakil Rektor UI Prof. Haris.
Warek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini berharap kegiatan pemberian vaksin dapat mengakselerasi kapasitas jumlah masyarakat yang mengikuti vaksinasi, dalam rangka mendorong
percepatan pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi di masa post Covid-19.
SVMI telah dilaksanakan sebanyak 3 batch, dimulai pada tanggal 21-23 Juli 2021 (untuk batch 1), 28-30 Juli 2021 (batch 2), dan batch ke-3 tanggal 5-31 Agustus 2021 dengan total akumulasi target penerima vaksin sebanyak 25.000 orang. Pada batch 1 dan batch 2, SVMI telah melaksanakan sebanyak 2.279 orang tervaksin.
Sedangkan untuk batch 3, selama empat hari pelaksanaan vaksinasi sampai dengan tanggal 11 Agustus 2021 sebanyak 3.300 orang sudah menerima vaksin.
Salah seorang penerima vaksin mahasiswa UI, Dandi Akmal, mengatakan bahwa pelayanan vaksinasi SVMI bagus, rapi, tertata, tidak ada antrean, dan juga adem. “Jadi, jangan takut untuk vaksin, ayo vaksin!” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nova, penerima vaksin asal Depok. Menurutnya prosesnya cepat, hanya membawa KTP, dan sebelum datang harus registrasi online. “Bagi kalian yang belum
menerima vaksin Covid-19, yuk datang ke kampus UI Depok,” katanya.
Pelaksanaan vaksinasi di SVMI didukung oleh 120 orang tenaga kesehatan dari Klinik Satelit UI Makara dan relawan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM); 15 orang tenaga kesehatan dari RSAU dr. Esnawan Antariksa, Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) I, dan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas); dan Polri juga ikut menurunkan 10 orang tenaga vaksinator, 500 dosis vaksin Sinovac, dan memberikan bantuan sosial berupa 3.200 paket sembako untuk peserta vaksin.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso mengungkapkan, BRI terus terlibat aktif dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat serta bangsa untuk segera pulih dari pandemi. Salah satunya dengan mendukung program pemerintah mempercepat vaksinisasi di berbagai wilayah di Indonesia.
“BRI terus menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak, dan melalui kerjasama ini kami berharap Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia ini dapat menjadi salah satu solusi dalam mempercepat program vaksinasi yang sedang digalakan pemerintah,” ujarnya.
Ahmad Reza selaku Senior Vice President Corporate Comunication & Investor Relations PT Telkom Indonesia Tbk mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu langkah penting agar Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.
Target vaksinasi yang sudah ditetapkan pemerintah agar bisa mencapai 2 juta dosis per hari bisa terwujud apabila semua pihak saling bekerja sama, berkolaborasi, gotong royong dalam
melakukannya. Karena itu, Telkom Group mendukung penuh kerja sama dan langkah percepatan vaksinasi yang dilakukan salah satunya melalui pendirian Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia.
“Kami optimis kolaborasi ini dapat membawa banyak manfaat untuk mahasiswa dan masyarakat agar semakin terlindungi dari Covid-19, dan berujung pada semakin cepatnya pandemi berakhir,” kata Reza.
Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia mengatakan, “Sebagai platform e-commerce yang dekat dengan masyarakat Indonesia, Shopee senang sekali dapat turut berkontribusi dalam upaya menekan laju penularan virus Covid-19 di negara kita melalui sentra vaksinasi mahasiswa Indonesia. Kerja sama ini sejalan dengan komitmen Shopee untuk mendukung program pemerintah dalam mengakselerasi distribusi vaksin di bulan Agustus ini dengan total 2 juta vaksinasi per hari.”
“Kami berharap melalui kerjasama yang terjalin ini, dapat menjadi langkah yang tepat untuk mempercepat proses pemulihan kondisi negara Indonesia, baik dari segi kehidupan secara keseluruhan maupun pada sektor ekonomi agar bisa berjalan kembali seperti sedia kala,” pungkasnya
Selain mahasiswa UI, SVMI terbuka bagi mahasiswa se-Jabodetabek dan masyarakat umum yang berusia 12 tahun ke atas, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan/atau ber-KTP Indonesia.