JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank/Perseroan) optimis kinerja sepanjang 2024 akan tetap positif meskipun di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kondisi makroekonomi yang terus berlanjut.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai menyampaikan J Trust Bank mengakhiri tahun 2023 dengan meraih laba tahun sebesar Rp27,9 miliar perolehan laba ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang selektif dan mengedepankan prinsip kehati-hatian,pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang didukung oleh strategi pemasaran yang efektif, serta berbagai inovasi produk dan layanan Perseroan.
Adapun pertumbuhan pinjaman bruto berlanjut tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy) menjadi Rp23,9 triliun.
Kualitas kredit tetap terjaga dengan baik dengan pinjaman yang diberikan bermasalah neto sebesar 0,7 persen.
Selain itu, pertumbuhan simpanan nasabah juga berlanjut, tumbuh 24,7 persen (yoy) menjadi Rp32,0 triliun.
Pertumbuhan pendapatan bunga yang kuat dan pengendalian biaya yang berkelanjutan berkontribusi terhadap kinerja Bank yang kuat, menghasilkan laba bersih tahun ini sebesar Rp27,9 miliar.
Dia mengatakan, rasio kecukupan modal sebesar 14,04 persen dan Rasio Kecukupan Likuiditas sebesar 120,35 persen, yang menunjukkan bahwa J Trust Bank berada pada posisi yang baik untuk mengantisipasi kondisi yang penuh tantangan dan memanfaatkan peluang pertumbuhan, serta melaksanakan program keberlanjutan untuk mendukung ketahanan lingkungan.
Ritsuo menyampaikan keyakinannya pada kinerja perusahaan di tahun 2024 meskipun tahun ini masih akan diliputi oleh tantangan dan ketidakpastian, J Trust Bank optimis dengan prospek usaha ke depannya seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” ujarnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Jumat, 28 Juni.
Pada tahun 2023 perseroan juga mencatat momentum meningkatnya komitmen terhadap upaya memitigasi perubahan iklim, pencapaian target Net Zero Emission dan penerapan aspek Keberlanjutan.
Dia menyampaikan melalui keberadaan Komite Keberlanjutan akan membantu kerja Direksi dalam pengembangan kegiatan usaha yang senantiasa mempertimbangkan, menyelaraskan, dan mengintegrasikan kepentingan aspek ekonomi, sosial, serta lingkungan hidup.
“Total pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) menempati porsi 24,08 persen dari total portfolio kredit Perseroan pada tahun 2023,” pungkasnya.