JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan ketersediaan beras menjadi langka dan harga komoditas pangan tersebut melonjak.
Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto, penundaan musim tanam dan panen merupakan salah satu faktor utama penurunan pasokan beras yang berujung pada kenaikan harga.
Dia menyatakan bahwa, menurut informasi yang diterima, kenaikan harga beras secara signifikan dipicu oleh penundaan musim tanam.
Dia menjelaskan bahwa dalam periode Januari hingga Maret 2024, produksi beras diperkirakan hanya mencapai sekitar 5,8 juta ton, menurun sebesar 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia menambahkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh penundaan musim tanam.
Selain itu, penurunan pasokan beras juga dipengaruhi oleh gangguan dalam pengadaan beras impor di dalam negeri, yang disebabkan oleh kenaikan harga pupuk global.
Gangguan dalam rantai pasok pupuk global yang dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina telah mengganggu produksi beras di negara-negara asal impor Indonesia.
Dia menyatakan bahwa gangguan ini juga berdampak pada pasokan pangan global, termasuk di Asia.
Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk melepas stok beras yang ada di gudang penyimpanan ke pasar.
Dia menambahkan bahwa proses impor juga harus dipercepat. Dia menyatakan bahwa semua ini menjadi tugas bagi Bulog.









