JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, kontribusi industri batik pada nilai ekspor untuk sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga triwulan II-2024 mencapai 8,33 juta dolar AS atau sekitar Rp126,8 miliar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka acara pameran Hari Batik Nasional bersama Industrial Festival 2024 dengan mengangkat tema ‘Bangga Berbatik’ yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober.
“Industri batik pun turut berkontribusi terhadap ekspor TPT nasional dengan nilai mencapai 8,33 juta dolar AS,” ujarnya.
Meski begitu, Agus bilang, kinerja industri tekstil dan pakaian jadi nasional pada triwulan II-2024 mengalami kontraksi yang cukup dalam. Hal tersebut disebabkan oleh pelemahan permintaan pada pasar ekspor untuk produk tersebut.
“Akibat melemahnya permintaan di pasar ekspor, kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi sampai triwulan II-2024 mengalami kontraksi berturut-turut sebesar 5,56 persen dan 4,12 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya,” ucapnya.
Dengan adanya kondisi tersebut, lanjut dia, hal itu berdampak pada ekspor industri batik yang mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Di sisi lain, adanya tren penggunaan batik dalam keseharian generasi muda Indonesia saat ini memberikan optimistis bagi masa depan industri batik di pasar dalam negeri,” tutur Agus.