JAKARTA, COBISNIS.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Indonesia kini menjadi pasar mobile gaming terbesar ketiga di dunia berdasarkan unduhan di Google Play. Potensi pasar gim Indonesia diperkirakan mencapai 2,5 miliar dollar AS (setara Rp 36 triliun) pada tahun 2025. Namun, Luhut mencatat bahwa pangsa pasar gim di Indonesia masih didominasi oleh gim asing, sementara gim lokal hanya menguasai 0,54 persen dari total pasar.
Luhut menekankan bahwa industri gim nasional memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi yang kreatif. Melalui gim, nilai-nilai budaya dan tradisi nusantara dapat diperkenalkan dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan, serta menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada generasi muda secara interaktif.
Luhut menjelaskan bahwa potensi ini menjadi latar belakang lahirnya Perpres 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan industri gim lokal agar dapat bersaing di pasar global dan memperkuat ekonomi kreatif dalam negeri.
Sebagai contoh, Luhut memamerkan gim Lokapala, sebuah gim MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang dikembangkan oleh Anantarupa Studios, dan berbasis pada IP (Intellectual Property) lokal. Gim ini terinspirasi oleh budaya, tokoh mitologi, dan sejarah Nusantara, menjadikannya sebagai gim esports pertama dari Indonesia dan satu-satunya dari Asia Tenggara.
Pemerintah, menurut Luhut, berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi para developer gim lokal, dan menjadikan gim buatan Indonesia sebagai bagian penting dari industri global yang terus tumbuh. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung dan memprioritaskan gim lokal dalam rangka merayakan Hari Gim Nasional 2024.
Luhut berharap agar generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen gim, tetapi juga berkembang menjadi kreator dan developer gim terkemuka di kancah global. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui industri kreatif yang semakin maju.