Cobisnis.com – Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Arief Safari, mengatakan pemerintah perlu memperkuat perlindungan konsumen guna menjaga kepercayaan transaksi (confidence of transact) di tengah masyarakat.
Menyusul hasil survei Bank Indonesia selama Desember 2020 yang menyatakan keyakinan konsumen di Tanah Air terhadap kondisi ekonomi menguat, bahkan mendekati zona optimis.
“Berbagai insiden perlindungan konsumen masih kerap terjadi dan tentunya pemerintah – sebagai salah satu dari tiga pilar selain konsumen dan pelaku usaha – harus terus melakukan pengawasan yang baik terhadap penyelesaian insiden agar konsumen yakin hak-hak mereka, khususnya pemulihan haknya dilindungi dan dijaga dengan baik oleh pemerintah (Negara Hadir) dalam hal ini Kementerian/Lembaga teknis terkait,” kata Arief Safari kepada Cobisnis.com, Senin (11 Januari 2020).
Meningkatnya indeks keyakinan konsumen di bulan Desember 2020 merupakan indikator yang bagus dan positif. Menurut Arief, kondisi ini menunjukkan tingkat keyakinan konsumen sektor rumah tangga terhadap kondisi perekonomian nasional, sekaligus gambaran kemampuan ekonomi rumah tangga konsumen dalam pengambilan keputusan terkait konsumsi, tabungan, dan investasinya turut membaik (meningkat).
Selain itu, belanja rumah tangga masih sangat dominan dalam perekonomian Indonesia, antara 56-58% sehingga harus dicermati perilaku konsumen, khususnya tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian yang tentunya akan berpengaruh ke penghasilan dan juga belanja dan tabungan (saving) masyarakat.
Peningkatan keyakinan konsumen ini bisa dipengaruhi berbagai faktor. Seperti terjadinya shifting dari belanja offline ke belanja online, di mana konsumen yang sebelumnya sulit berbelanja offline karena pembatasan pergerakan seperti PSBB (sekarang PPKM), kini sudah mulai terbiasa dengan belanja online.
Selain itu, berbagai pelaku usaha online menawarkan berbagai diskon dan kemudahan lainnya, sehingga menjadikan konsumen lebih mudah dalam berbelanja juga.
Faktor lain adalah terkait dengan diterimanya vaksin Covid–19 dan kejelasan program vaksinasi pemerintah yang barangkali juga berpengaruh dalam meningkatkan keyakinan konsumen terhadap perbaikan ekonomi ke depan sehingga berdampak juga ke ekonomi rumah tangga dan belanja konsumen.
“Pemerintah perlu terus menjaga agar kepercayaan bertransaksi (confidence to transact) terus terjaga dengan baik. Pemerintah perlu melindungi hak-hak konsumennya serta menjaga jalur pemulihan hak konsumen berjalan dengan baik,” jelas Arief.
“Dengan upaya perlindungan konsumen ini, maka konsumen akan memiliki kepercayaan dalam bertransaksi dan tentunya hal ini akan membuat roda ekonomi berputar lebih baik.”














