JAKARTA, Cobisnis.com – Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), Caisse de Depot et Placement du Quebec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk membangun platform investasi pertama di Indonesia yang berfokus pada infrastruktur dan kendaraan investasi pertama LPI sejak didirikan.
Melalui MoU ini, INA berencana menjajaki peluang investasi bersama dalam kemitraan dengan CDPQ, APG dan ADIA pada aset jalan tol Indonesia. Platform Investasi ini akan menjadi kendaraan utama anggota konsorsium untuk investasi jalan tol di Indonesia.
Selama enam bulan ke depan, konsorsium telah setuju untuk mengevaluasi paket peluang investasi awal jalan tol yang akan menjadi basis operasi platform investasi.
Setelah didirikan, platform investasi akan terus mencari peluang investasi di sektor jalan tol untuk menambah portofolionya dari waktu ke waktu.
Tunduk pada ketersediaan aset komersial, platform investasi diharapkan memiliki kapasitas investasi hingga kurang lebih Rp54 triliun atau USD3,75 miliar.
INA bersama dengan tiga lembaga investasi terkemuka dunia – CDPQ, APG, dan ADIA – bermaksud untuk menghasilkan keuntungan optimal bagi investor sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia dengan menyediakan sumber baru modal internasional untuk lebih meningkatkan ekosistem jalan tol. Hal ini sejalan dengan visi INA yaitu membawa manfaat ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
DR. Ridha D. M. Wirakusumah, Chief Executive Officer LPI, mengatakan, “Kami sangat senang dapat bekerja dengan investor terkemuka dari seluruh dunia untuk Platform Investasi pertama kami. Ini menunjukkan keyakinan yang dimiliki investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia bahkan dalam perekonomian yang penuh tantangan ini.”
“Kami percaya ini adalah awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain di banyak tempat sektor di Indonesia,” tambahnya
Sekadar informasi, LPI dipercaya mengelola modal awal Rp15 triliun (sekitar USD 1 miliar) yang nanti akan disuntik tambahan Rp60 triliun (sekitar USD 4 miliar) pada tahun 2021.
Pembentukan platform investasi pertama LPI telah dilakukan dimungkinkan oleh dukungan kuat dari Pemerintah Indonesia yang membuka jalan bagi penciptaan dan promosi INA kepada investor global terkemuka.