Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin 22 Juni 2020 diprediksi melemah seiring penurunan indeks Dow Jones dan MSCI. Namun, banyak valuasi saham dalam posisi sangat atraktif.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, seminggu lalu IHSG menguat sebesar 1,27% tetapi disertai Net Sell Investor Asing sebesar Rp2,81 triliun.
“Di awal minggu ini, Senin, akibat kombinasi kejatuhan Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,80% dan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 0,43% maka berpotensi menjadi sentimen negatif bagi penurunan IHSG dalam perdagangan Senin ini,” kata Edwin dalam riset harian yang diterima di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Situasi tersebut terjadi di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19. “Selama 3 hari yakni Jumat hingga Minggu, jumlah korban yang terjangkit Corvid19 terus meningkat mencapai 3,129 orang,” ujarnya.
Sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mendekati 46.000 orang, tepatnya sebanyak 45.891 orang dengan perkiraan menuju 50,000 orang terjangkit.
Sementara penambahan korban tewas selama 3 hari sebanyak 126 orang sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 2.465 orang menuju 3.000 orang tewas dalam waktu dekat ini dan Fatality Rate sebesar 5,37% berdasarkan Worldometers Info.
Di lain pihak, kondisi harga komoditas cukup kondusif di mana harga Oil, Coal, Gold dan crude palm oil (CPO) menguat masing-masing sebesar 1,52%, 1,62%, 3,42% dan 1,45%. “Semua itu berpotensi mendorong naik saham-saham di bawah komoditas tersebut dalam perdagangan Senin ini,” tuturnya.
Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, dia merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weaknes (BOW), khususnya saham yang akan membagikan dividen atau Swing Trade.
“Pemodal dapat fokus atas saham dari sektor Telekomunikasi, Bank, CPO, Otomotif, Konsumer, Semen, Properti dan Retail dalam perdagangan Senin ini,” ucapnya. “Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 4.892 dan resisten 4.975.”
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan buy on Weakness saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).