JAKARTA, COBISNIS.COM – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menerima pasien yang mengalami keracunan kecubung.
Kepala Seksi Humas RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, menginformasikan bahwa hingga saat ini sudah ada 44 pasien yang telah mereka tangani.
Budi Harmanto menjelaskan bahwa dari 44 pasien yang ditangani, tujuh di antaranya menjalani perawatan jalan.
Gejala yang dialami oleh pasien bervariasi, mulai dari halusinasi hingga kondisi tidak bisa berkomunikasi. Pasien yang cepat dibawa untuk mendapatkan perawatan menunjukkan kondisi yang lebih cepat membaik.
Ia menyebutkan bahwa ada pasien yang memprihatinkan karena tidak bisa bicara. Kondisi ini sangat memerlukan penanganan cepat agar bisa segera pulih. Penanganan intensif dilakukan untuk mengatasi gejala keracunan yang dialami oleh para pasien.
Sementara itu, psikiater RSJ Sambang Lihum, Firdaus Yamani, menambahkan bahwa penanganan pasien mabuk kecubung difokuskan pada intoksikasi, yaitu upaya mengeluarkan zat-zat kecubung dari dalam tubuh.
Firdaus menjelaskan bahwa pasien diberi suntikan agar lebih tenang dan obat diuretik untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga zat-zat kecubung cepat keluar dari tubuh.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa dua warga Banjarmasin, Kalsel, tewas setelah mengonsumsi kecubung yang dicampur dengan obat-obatan dan alkohol.
Kedua korban, seorang pria dan seorang wanita, meninggal dunia dalam perawatan di RSJ Sambang Lihum. Kejadian ini memicu penyelidikan oleh petugas Polda Kalsel.
Hingga saat ini, jumlah pasien mabuk kecubung yang ditangani oleh RSJ Sambang Lihum terus bertambah.
Pihak rumah sakit berupaya maksimal dalam memberikan perawatan terbaik agar pasien bisa pulih dengan cepat dan tidak mengalami gejala yang lebih parah.