JAKARTA, Cobisnis.com – Ada yang mengatakan, jangan terlalu stres nanti kena darah tinggi. Memang, adakah hubungan antara stres dan darah tinggi? Ternyata ada. Memang, stres bukan penyebab utama hipertensi, namun stres dapat memicu kenaikan tekanan darah.
Stres berpengaruh pada tensi tubuh karena munculnya hormon yang keluar saat stres. Stres dapat memicu keluarnya hormon kortisol alias hormon stres yang menjadikan detak jantung berpacu lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.
Nah, kondisi di ataslah yang lalu menyebabkan tekanan darah meningkat. Hanya saja, sampai sekarang belum ada riset yang menyebutkan stres dapat menjadi penyebab hipertensi dalam jangka panjang.
Selain itu, stres yang berkepanjangan atau kronis juga dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup seseorang. Orang yang mengalami stres mungkin cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat, merokok, atau minum alkohol secara berlebihan, yang semuanya dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Selain faktor fisiologis dan perilaku, stres juga dapat mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi otomatis tubuh seperti tekanan darah. Stres kronis dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem saraf otonom, yang dapat memengaruhi regulasi tekanan darah dan menyebabkan peningkatan risiko hipertensi.
Ada pun penyebab utama hipertensi adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti:
- Istirahat yang kurang, sering begadang
- Kurangnya aktivitas fisik
- Makan makanan tinggi garam, lemak, dan gula
- Merokok
- Minum minuman keras (beralkohol)
- Kecanduan narkoba