JAKARTA, Cobisnis.com – Harga Bitcoin (BTC), cryptocurrency yang tengah naik pesat belakangan ini, mencapai rekor tertinggi dalam hampir 2,5 tahun terakhir. Pada Rabu (28/2/2024), Bitcoin diperdagangkan sekitar 57.271 dolar AS per kepingnya, mencatatkan kenaikan signifikan dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan harga Bitcoin ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni sentimen positif terhadap Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot dan mendekati peristiwa “halving day”. ETF Bitcoin spot, yang baru disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, menjadi salah satu faktor penting dalam kenaikan harga Bitcoin. Ini memungkinkan investor untuk dengan mudah membeli dan menjual Bitcoin, serta melacak pergerakan harga dengan lebih baik.
Sementara itu, “halving day”, yang diperkirakan akan terjadi sekitar 19 atau 20 April 2024, juga memainkan peran dalam penguatan harga Bitcoin. Halving day adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang blok baru di blockchain Bitcoin dipotong setengahnya, bertujuan untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi. Dalam sejarahnya, harga Bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah halving day, seperti yang terjadi pada tahun 2012 dan 2016.
Dengan berkurangnya pasokan dan permintaan yang terus meningkat, diprediksi bahwa harga Bitcoin akan terus meningkat dalam jangka pendek. Sebuah laporan bahkan meramalkan bahwa Bitcoin bisa mencapai rekor baru sebesar 88.000 dolar AS sepanjang tahun 2024, sebelum stabil di sekitar 77.000 dolar AS pada akhir tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih menjadi magnet bagi investor dengan prospek pertumbuhan yang kuat.