JAKARTA, Cobisnis.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) eceran di Aceh Tamiang naik drastis pascabanjir yang melanda sejumlah kecamatan. Pertalite dan Pertamax yang dijual secara eceran dalam botol air mineral dibanderol mulai dari Rp80 ribu hingga Rp150 ribu per liter, jauh di atas harga resmi pemerintah.
Kenaikan ini terjadi hampir di seluruh wilayah terdampak banjir. Warga yang sedang berupaya memulihkan kondisi rumah dan kebutuhan harian semakin terbebani dengan tingginya biaya untuk mendapatkan bahan bakar. Banyak di antara mereka yang membutuhkan BBM untuk alat kerja, transportasi, hingga kebutuhan darurat lainnya.
Meski demikian, pasokan BBM dari Pertamina menuju SPBU di Aceh Tamiang dilaporkan berjalan normal. Namun, antrean panjang masih terlihat, terutama di SPBU yang berada di jalur utama kabupaten. Kondisi tersebut memicu dugaan terjadinya permainan harga di tingkat pengecer yang memanfaatkan situasi pascabencana.
Pemerintah daerah memastikan bahwa distribusi BBM tetap lancar dan tidak terjadi kelangkaan di tingkat SPBU. Upaya pengawasan juga disebut terus dilakukan untuk mencegah praktik penimbunan maupun penjualan yang melampaui kewajaran.
Lonjakan harga eceran hingga ratusan ribu rupiah per liter ini dinilai berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat Aceh Tamiang. Situasi tersebut membuat kebutuhan energi sehari-hari menjadi jauh lebih mahal di tengah proses pemulihan pascabanjir.
Warga berharap harga BBM eceran dapat kembali terkendali dan sesuai ketentuan pemerintah agar tidak menambah beban selama masa pemulihan berlangsung.














