SURAKARTA, Cobisnis.com – Ajang Solo International Performing Arts (SIPA) 2021 mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Ajang yang dijalankan dalam tatanan pilar inovasi dan adaptasi serta kolaborasi sehingga dapat kembali menghadirkan ruang-ruang kreasi dan apresiasi bagi pelaku ekonomi kreatif. Di sisi lain juga dinilai mampu menggerakkan ekonomi dengan membuka lapangan kerja.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau pelaksanaan SIPA 2021 yang berlangsung di Bengawan Solo Park, Taman Satwa Taru Jurug, Surakarta, Jumat (8/10/201) malam.
“Penyelenggaraan SIPA 2021 ini menandai kembali pembukaan kegiatan event tapi dengan protokol kesehatan, dengan inovasi, yang sangat membuka peluang kita untuk menampilkan satu inovasi anak-anak bangsa yang mudah-mudahan bisa menggerakkan ekonomi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
SIPA 2021 merupakan agenda tahunan yang menampilkan beragam pertunjukan seni, seperti seni tari, seni musik, dan teater. Berlangsung mulai 7 hingga 9 Oktober, SIPA 2021 diselenggarakan dengan mengusung konsep hybrid. Memadukan pertunjukan langsung, tapping video, dan pertunjukan virtual.
Begitu juga dengan penonton, ada yang hadir langsung dan juga menyaksikan melalui video streaming. Untuk penonton yang hadir langsung, hadir dengan konsep drive in. Yakni mereka menyaksikan pertunjukan dari dalam mobil demi menjaga keamanan dan kenyamanan. SIPA 2021 sendiri diikuti 61 delegasi seni dari dalam dan luar negeri.
“Tadi kita drive in, menikmati, tidak keluar mobil dan kita melihat sendiri karya-karya terbaik, talenta-talenta performing art. Semoga SIPA yang dirintis dari 2009 ini akan semakin meningkat tahun depan, semakin meluas dengan adaptasi teknologi,” kata Sandiaga.
“Dan tadi banyak sekali pendukung acara sehingga banyak lapangan kerja terbuka maka bisa menyemangati dan membangkitkan optimisme dan harapan di tengah tantangan dan kesulitan ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk pemerintah daerah dalam memastikan penyelenggaraan event agar dapat kembali berjalan dengan baik dan penuh kehati-hatian.
“Kita tidak akan ingin apa yang terjadi pada Juli dan Agustus kemarin terulang lagi, apalagi kita sudah diperingatkan ada ancaman gelombang ketiga. Tapi kalau mampu beradaptasi dengan situasi serta tentunya meningkatnya vaksinasi dan kemampuan kita dalam mengendalikan COVID-19, ini yang akan membimbing kita dalam penyelenggaraan konser ke depan,” pungkas Menparekraf.